Hamas Tanggapi Positif Proposal AS, Gencatan Senjata di Depan Mata

7 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Gerakan Hamas mengumumkan telah menyelesaikan konsultasi internal serta bersama faksi-faksi perlawanan di Gaza terkait proposal terbaru gencatan senjata. Kelompok itu menyatakan memberikan tanggapan positif dan siap segera memulai perundingan pelaksanaan gencatan senjata.

“Hamas telah menyelesaikan konsultasi internalnya serta konsultasi dengan faksi-faksi dan kekuatan-kekuatan Palestina terkait usulan terbaru dari para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami di Gaza,” tulis pernyataan dari gerakan itu yang diterima Republika Sabtu dini hari. 

“Gerakan telah menyerahkan tanggapannya kepada saudara-saudara mediator, dan tanggapan tersebut bersifat positif. Gerakan Hamas juga menyatakan kesiapan penuhnya untuk segera memulai putaran perundingan mengenai mekanisme pelaksanaan dari kerangka tersebut,” lanjut pernyataan tersebut.

Sumber Republika menyampaikan saat ini semua pihak tengah menantikan sikap penjajah terhadap respons faksi-faksi Palestina. “Jika disetujui, maka gencatan senjata diperkirakan akan mulai diberlakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat menyampaikan proposal gencatan senjata baru ke pihak perlawanan Palestina. Presiden AS Donald Trump kemarin mengumumkan pihak Israel sudah menyetujui poin-poin ini.

Di antara yang diusulkan adalah “gencatan senjata selama 60 hari dengan jaminan dari mantan Presiden AS Donald Trump untuk memastikan keberlangsungannya sepanjang periode tersebut.”

Dicantumkan juga jadwal pembebasan 10 tahanan hidup dan 18 jenazah adalah sebagai berikut. Rindiannya, pada hari pertama gencatan senjata delapan tahanan di Gaza akan diserahkan ke pihak Israel. Menyusul kemudian penyerahan lima jenazah pada hari ketujuh, penyerahan lima jenazah pada hari ke-30, penyerahan dua tahanan hidup pada hari ke-50, dan penyerahan delapan jenazah pada hari ke-60.

Poin selanjutnya, bantuan kemanusiaan akan segera disalurkan sesuai dengan kesepakatan pada 19 Januari, dalam jumlah yang mencukupi dan dengan keterlibatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bulan Sabit Merah.

Pada hari pertama, setelah pembebasan 8 tahanan, pasukan Israel akan menarik diri dari wilayah-wilayah tertentu di Jalur Gaza bagian utara, berdasarkan peta-peta yang akan disepakati. 

Pada hari ketujuh, setelah penyerahan 5 jenazah, akan dilakukan penarikan pasukan Israel dari wilayah selatan Gaza, juga berdasarkan peta-peta yang disepakati.

Tim teknis kemudian akan bekerja untuk menetapkan batas-batas wilayah penarikan pasukan dalam kerangka perundingan cepat yang akan berlangsung setelah tercapai kesepakatan atas kerangka umum usulan ini.

Pada hari pertama dimulainya implementasi kesepakatan, akan diluncurkan perundingan mengenai gencatan senjata permanen, dengan fokus pada empat isu utama. Pertama adalah pertukaran seluruh tahanan yang tersisa dari kedua pihak. Kemudian pengaturan keamanan jangka panjang di Jalur Gaza. Selanjutnya pengaturan situasi “pasca-konflik” (hari setelah perang) dan akhirnya deklarasi resmi mengenai penghentian permanen permusuhan.

Usulan ini juga mencakup jaminan terhadap kesungguhan dan komitmen Donald Trump dalam mendukung kesepakatan. Jika perundingan berhasil dalam masa jeda ini, maka akan mengarah pada penghentian permanen konflik.

Syarat lain yang diusulkan adalah seluruh proses pertukaran tahanan akan dilakukan tanpa upacara atau publikasi berlebihan. Sementara pada hari ke-10, Hamas diwajibkan untuk menyerahkan informasi dan bukti lengkap terkait tahanan yang masih berada dalam penguasaan mereka, apakah masih hidup atau telah wafat, disertai laporan medis resmi. Sebagai imbalannya, Israel akan menyerahkan data lengkap terkait seluruh tahanan Palestina yang ditangkap dari Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Negara-negara penengah, yaitu Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, akan memberikan jaminan atas keseriusan perundingan selama masa gencatan senjata. Jika diperlukan, masa ini dapat diperpanjang. Apabila perundingan menghasilkan kesepakatan final, maka seluruh tahanan yang masih tersisa akan dibebaskan.

Donald Trump akan secara langsung mengumumkan tercapainya kesepakatan ini, serta komitmen Amerika Serikat untuk terus melanjutkan perundingan demi memastikan gencatan senjata permanen. Steve Witkoff akan ditunjuk sebagai pemimpin tim negosiasi untuk menyelesaikan perang secara menyeluruh.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |