Harta Haji Isam Tembus Rp 100 T, Lewati Bos Alfamart dan Bos Nikel

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan pengusaha asal Kalimantan Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam makin hari makin bertambah. Lonjakan pundi-pundi kekayaan keluarga Haji Isam terjadi seiring melesatnya harga saham perusahaan publik yang dimilikinya.

Kenaikan saham secara signifikan membuat saham-saham milik Haji Isam bolak-balik masuk radar pengawasan bursa hingga berkali-kali disuspensi karena kenaikan harga secara signifikan.

Pada perdagangan hari ini saham Jhonlin Agro Raya (JARR) yang sejak awal tahun telah naik 1.271% masih disuspensi bursa, adapun kapitalisasi pasar JARR saat ini mencapai Rp 39,23 triliun. Saham JARR tahun ini telah dua kali masuk radar bursa akibat transaksi tak wajar (UMA) dan tiga kali perdagangan sahamnya digembok sementara oleh pihak Bursa.

Hal yang sama juga terjadi di Dana Brata Luhur (TEBE) yang telah naik 351% dan saat ini disuspensi, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 3,62 triliun. Saham TEBE telah sekali masuk radar bursa dan dua kali digembok BEI.

Terakhir ada saham yang terafiliasi dengan Haji Isam dan di atas kertas dikendalikan oleh kedua anaknya yakni Pradiksi Gunatama (PGUN) yang kembali menyentuh ARA pada perdagangan hari ini. Saham PGUN yang belum lama ini lepas dari FCA, hari ini naik 19,92% ke Rp 15.350 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 88,07 triliun. Saham PGUN sejak awal tahun (YTD) telah naik 3.520% dan menjadi emiten dengan kenaikan tertinggi nomor 2 tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dengan kenaikan tinggi ini, saham PGUN tercatat telah tiga kali masuk radar bursa karena adanya pola transaksi tidak wajar dan juga perdagangannya telah ditangguhkan (suspensi) sebanyak tiga kali tahun ini.


Harta Haji Isam Melonjak Tembus Rp 100 Triliun

Cerita mengenai kekayaan Haji Isam sudah lama beredar luas, bahkan Ia disebut sebagai crazy rich Kalimantan. Akan tetapi sebelumnya hanya beredar secara terbatas. Kini kisah hidupnya telah menggema secara nasional.

Haji Isam kini terbilang sering menghadiri acara penting dan bahkan sudah berbagi meja dengan pengusaha kakap nasional yang namanya telah besar duluan seperti penerus trah konglomerasi bisnis Sinar Mas Group Franky Oesman Wijaya.

Beberapa waktu lalu Haji Isam juga ikut dibawa Presiden Prabowo menemui salah satu orang terkaya dunia pendiri Microsoft, Bill Gates, dalam lawatannya ke Indonesia.

Meski namanya makin sering terdengar, Haji Isam tergolong orang kaya baru. Tentu saja ini bila dibandingkan dengan nama-nama seperti keluarga Salim, Wijaya, hingga Hartono.

Kekayaan Haji Isam melonjak signifikan beberapa tahun terakhir khususnya setelah perusahaannya melantai di Bursa Efek Indonesia. Meskipun sejumlah harta kekayaannya juga digenggam lewat kepemilikan saham di perusahaan non-publik.

Berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, harta Haji Isam yang terikat secara langsung dan tidak langsung lewat JARR mencapai Rp 30,97 triliun. Sementara itu, harta keluarga Haji Isam yang terikat secara tidak langsung lewat PGUN mencapai 67,54 triliun. Lalu terakhir hartanya yang terikat di TEBE lewat kepemilikan tidak langsung senilai Rp 2,79 triliun. Artinya secara total harta kekayaan Haji Isam di perusahaan publik saja dan tercatat di BEI telah mencapai Rp 101,3 triliun atau lebih dari US$ 6,1 miliar.

Angka tersebut diketahui lebih tinggi dari sejumlah nama besar yang lebih dulu masuk daftar orang terkaya versi Forbes, seperti bos Alfamart Djoko Susanto dengan kekayaan US$ 2,7 miliar hingga bos emiten tambang nikel Harita (NCKL) Lim Hariyanto dengan kekayaan US$ 5,2 miliar.

Belum Masuk Forbes

Meski telah tembus Rp 100 triliun, nama Haji Isam masih belum masuk daftar orang terkaya Forbes. Namun ini bukan pertama kalinya Forbes telat merilis jajaran orang terkaya baru. Dua tahun lalu nama taipan tambang Agus Projo dan sejumlah pihak lain yang menggenggam saham AMMN baru masuk daftar orang terkaya pada publikasi tahunan di bulan Desember. Padahal Agus Projo hingga Alexander Ramlie resmi menjadi billionaire tepat saat AMMN melantai di bursa pertengahan tahun 2023. 

Publikasi tersebut terkenal rutin merilis daftar orang terkaya di seluruh dunia. Daftar yang dirilis oleh Forbes bisa dikatakan dapat menjadi acuan dibandingkan dengan daftar serupa lainnya.

Dalam menghitung dan menentukan kekayaan para miliarder dunia, Forbes menggunakan nilai kekayaan bersih. Nilai kekayaan bersih merupakan perhitungan total aset kemudian dikurangi oleh total liabilitas.

Aset yang dihitung merupakan total aset keseluruhan, baik aset lancar maupun aset tetap. Sama seperti di aset, liabilitas juga dihitung keseluruhan, baik jangka panjang maupun jangka pendek.

"Kami menilai berbagai aset, termasuk perusahaan swasta, real estat, seni, dan banyak lagi. Kami tidak berpura-pura mengetahui neraca keuangan setiap miliarder (meskipun beberapa menyediakannya). Ketika dokumentasi tidak disertakan atau tersedia, kami mengabaikan kekayaan," tulis Forbes dalam laman resminya, dikutip Sabtu (20/9/2025).

Selain dari nilai kekayaan bersih, Forbes juga melakukan perhitungan dengan cara mengkalkulasi harga saham yang dimiliki oleh miliarder tersebut dan nilai tukar.

Karena harga saham dan nilai tukar selalu fluktuatif, Forbes mengakui beberapa orang bisa dengan mudah mengalami kenaikan atau penurunan posisi di daftar mereka karena hal tersebut.

Namun, perhitungan ini umumnya digunakan oleh Forbes bagi mereka yang memiliki saham di perusahaan terbuka atau yang sudah terdaftar di bursa saham.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kisah Haji Isam, dari Tukang Ojek Jadi Pengusaha Berharta Triliunan

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |