IHSG Turun Nyaris 2 Persen, Ini Biang Keroknya

6 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam pada Kamis (19/6) sore. Indeks merosot 139,14 poin atau 1,96 persen ke level 6.968.

Pelemahan ini menjadi salah satu yang terdalam dalam beberapa pekan terakhir, menempatkan indeks di bawah level psikologis 7.000.

Berdasarkan data RTI Infokom, nilai transaksi tercatat sebesar Rp13,96 triliun dengan volume perdagangan mencapai 24,90 miliar saham. Dari total saham yang diperdagangkan, hanya 92 saham menguat, sementara 571 saham terkoreksi dan 139 stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koreksi IHSG ini terjadi seiring pelemahan mayoritas bursa saham global. Di kawasan Asia, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,99 persen, Nikkei 225 Jepang melemah 1,02 persen, dan Shanghai Composite China minus 0,79 persen.

Sementara itu, bursa Eropa juga dibuka melemah. Begitu pun mayoritas indeks utama di Amerika Serikat (AS).

Pengamat pasar modal Ibrahim Assuaibi menilai pelemahan IHSG hari ini sebagai sesuatu yang wajar dalam konteks ketidakpastian global, terutama akibat memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah.

"IHSG dalam penutupan sore ini mengalami pelemahan sangat wajar sekali. Karena apa? Karena kondisi geopolitik yang terus memanas terutama dari Timur Tengah, di mana Iran terus melakukan penyerangan balik terhadap Israel, kemudian Israel pun juga melakukan penyerangan balik terhadap Iran," kata Ibrahim kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/6).

Ia menjelaskan konflik ini berpotensi memicu lonjakan harga minyak dan gangguan pada jalur distribusi energi global. Situasi tersebut dinilai dapat memperburuk tekanan inflasi di berbagai negara.

"Perang ini akan berdampak terhadap kenaikan harga minyak sama transportasi yang tersendat. Selat Hormuz kemungkinan besar pun juga akan diblokade oleh Iran sehingga biaya transportasi semakin mahal," ujarnya.

Beragam risiko tersebut, menurut Ibrahim, akan berdampak terhadap ekonomi secara global.

"Ini yang membuat akhirnya semua saham-saham, baik yang berbasis teknologi, perbankan, commodities ini pun juga mengalami pelemahan," tambahnya.

Senada, Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi juga menyoroti sentimen geopolitik sebagai faktor utama tekanan pasar.

Menurutnya, tensi Israel-Iran yang belum menunjukkan tanda mereda turut meningkatkan kekhawatiran investor global.

"Kami berpandangan penurunan IHSG sore ini sesuai ekspektasi, seiring dengan beberapa sentimen, pertama, eskalasi Israel-Iran yang diperkirakan berlangsung panjang, pasca G7 yang sudah memberikan pernyataan tekanan kepada Iran. Sehingga kekhawatiran pasar meningkat dan mendorong perpindahan aset," ujarnya.

Selain konflik geopolitik, Audi menambahkan pelaku pasar juga bereaksi terhadap ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang kian melemah. Adapun peluang pemangkasan suku bunga The Fed hingga akhir tahun kini hanya diprediksi sebesar 25 basis poin.

"Hal ini berpotensi menekan daya beli dan demand kredit sehingga berdampak pada perlambatan ekonomi," ujar Audi.

Audi juga memperingatkan koreksi hari ini dapat mengubah arah tren IHSG, terutama karena level 7.000 merupakan support psikologis yang penting.

"Kami melihat peluang koreksi masih terbuka hingga level 6.800-6.900 dalam jangka pendek," ujar Audi lebih lanjut.

[Gambas:Video CNN]

(del/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |