Legislator dukung Indonesia jadi Presiden Dewan HAM PBB.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Indonesia dinominasikan sebagai calon Presiden Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2026. Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Oleh Soleh, menyambut baik kabar ini dan menyatakan dukungan penuhnya terhadap pencalonan Indonesia.
Oleh Soleh menilai bahwa predikat ini memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk menjelaskan secara lebih komprehensif tentang berbagai isu HAM di Tanah Air. Selama ini, sejumlah pelanggaran HAM di Indonesia, seperti isu Papua dan orang hilang, kerap dibahas dalam rapat Dewan HAM PBB, yang sering kali menyudutkan Indonesia.
Menurut Oleh, jika Indonesia terpilih, hal ini akan menjadi alat propaganda positif untuk mengembalikan citra Indonesia di mata internasional. "Jika Indonesia terpilih, maka level kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam diplomasi global juga meningkat," ujarnya.
Selain meningkatkan citra internasional, Oleh melihat pencalonan ini sebagai peluang untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Ia berharap Indonesia bisa masuk ke dalam jajaran Dewan Keamanan Tetap PBB yang memiliki hak veto, mengingat jumlah penduduk dan populasi Muslim yang besar di Indonesia.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya mengumumkan bahwa Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara Asia-Pasifik untuk menjabat sebagai Presiden Dewan HAM PBB. Pemilihan akan diputuskan dalam Pertemuan Dewan HAM PBB pada 8 Januari 2026. Jika Indonesia terpilih, jabatan Presiden Dewan HAM PBB akan diisi oleh Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Sidharto Suryodipuro.
Perlu diketahui, pada periode 2024–2026, Indonesia berstatus sebagai anggota Dewan HAM PBB, setelah memperoleh 186 suara dari total 192 negara dalam pemilihan di Markas Besar PBB, New York, pada 10 Oktober 2025. Indonesia telah beberapa kali menjadi anggota Dewan HAM PBB sebelumnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

2 hours ago
3












































