Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berbicara dalam rapat umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 21 Oktober 2011.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel memicu perdebatan internasional setelah merilis foto yang diklaim sebagai dokumentasi pembunuhan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tepat setahun setelah ia dilaporkan gugur dalam operasi militer di Khan Younis, Gaza selatan. Foto tersebut dipublikasikan pada Kamis (16/10/2025), menjelang pembukaan pameran militer Israel bertajuk Enduring Moments di Pusat Yitzhak Rabin, Tel Aviv.
Publikasi foto Sinwar ini terjadi di tengah peringatan dua tahun genosida Gaza yang pecah pascaserangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Dalam gambar yang dirilis, tiga perwira tinggi Israel tampak berdiri di atas jenazah yang diyakini sebagai Yahya Sinwar. Mereka adalah Brigadir Jenderal Barak Hiram (Komandan Divisi Gaza), mantan kepala Komando Selatan Mayjen Yaron Finkelman, serta mantan kepala Direktorat Operasi Mayjen Oded Basiuk.
Militer Israel menyebut foto itu sebagai momen bersejarah yang mendokumentasikan penghapusan salah satu musuh terbesar Israel.
Foto tersebut pertama kali diungkap oleh media Israel Haaretz dan Channel 12. Menukil laporan New Arab pada Jumat (17/10/2025), foto itu diambil oleh seorang sersan staf yang hanya diidentifikasi dengan inisial “A”. Ia bertugas sebagai dokumenter operasional dan mengaku dikirim langsung dari Lebanon ke Gaza untuk misi tersebut.
Ia mengatakan, misi itu berlangsung cepat setelah menerima konfirmasi bahwa Sinwar kemungkinan besar telah terbunuh. “Sebelum tiba, juru bicara Komando Selatan berkata: ‘Kemungkinan besar Sinwar telah dibunuh. Anda akan pergi ke sana — tidak akan ada banyak waktu untuk mengambil gambar, jenazahnya harus dibawa ke Israel,’” ujar A, sebagaimana dikutip Channel 12.