Israel tak Henti Dirudal Iran, Saham Emiten Terdampak Boikot Kompak Rontok

7 hours ago 2

Ledakan terlihat dari bangunan yang terkena rudal Iran di Tel Aviv, Ahad (15/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saham-saham emiten yang terdampak boikot produk terkait dengan isu afiliasi Israel anjlok pada perdagangan Senin (16/6/2025). Beberapa emiten seperti PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang memegang lisensi atas jenama KFC dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masuk dalam zona merah. Kondisi ini sejalan dengan melemahnya IHSG yang juga ikut terdampak peningkatan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Saham KFC Indonesia anjlok ke level 308 per lembar saham. Angka itu minus 38 poin atau turun 5,52 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara, saham Unilever Indonesia anjlok 60 poin ke level 1.500 per lembar saham. Angka itu turun 3,85 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Secara umum, IHSG ditutup melemah 48,48 poin atau 0,68 persen ke level 7.117,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,82 poin atau 0,85 persen ke posisi 794,99.

“Pasar mencermati rilis data ekonomi China, dan juga memantau meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Senin (16/6/2025).

Pelaku pasar masih mencermati konflik yang meningkat antara Israel dan Iran, yang mana kedua negara saling serang selama tiga hari berturut-turut pada Ahad (15/6/2025), dan kedua negara berjanji untuk terus membalas.

Serangan berkelanjutan selama akhir pekan menargetkan infrastruktur energi, yang memicu kenaikan lebih lanjut harga minyak dan menambah ketidakpastian pasar di tingkat global. Lebih lanjut, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan jalur penting untuk pengiriman minyak global.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |