ISSTEC 2025 Jadi Jembatan Ilmuwan Dunia untuk Menjawab Tantangan Masa Depan

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir, Kampus UII Terpadu, beralih menjadi pusat pertemuan ide global. Pada Selasa (23/9/2025) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII menggelar kembali International Seminar on Science and Technology yang kelima (5th ISSTEC 2025), yaitu sebuah forum yang diadakan setiap dua tahun sekali dan sudah berjalan sejak 2009.

Membawakan tema yang menarik “Recent Breakthroughs in Science, Technology, & Data Analysis”, ISSTEC 2025 menghadirkan diskusi keilmuan seputar perkembangan sains, teknologi, dan analisis data. Lebih dari 600 peserta dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Thailand, Brasil, hingga Malaysia, hadir secara langsung maupun daring. Peserta datang tidak hanya dari satu latar belakang saja, ada peneliti, akademisi, praktisi, hingga mahasiswa. Meski beragam latar belakang, mereka disatukan oleh semangat yang sama, yaitu untuk mengeksplorasi pengetahuan untuk menjawab tantangan masa depan.

Pembicara internasional yang hadir menjadi salah satu magnet utama. Nama-nama besar seperti Prof Teruna Jaya Siahaan (University of Kansas, AS), Prof. Hiroyuki Nakamura (Tokyo, Jepang), Assoc. Prof. Mullika Traidej Chomnawang (Mahidol University, Thailand), dan Prof. Daniel Wei-Chung Miao (National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan) hadir di ISSTEC 2025 dan berbagi pandangan tentang riset mutakhir di bidang masing-masing. Tak ketinggalan pula, akademisi dari UII juga tampil memperkaya diskusi dengan hasil penelitian yang mengakar pada isu lokal, sekaligus relevan secara global.

Di antara sesi ilmiah yang berlangsung, sejumlah topik menarik turut mencuri perhatian. Prof Teruna Jaya Siahaan dari University of Kansas, Amerika Serikat, menjelaskan potensi peptida sebagai cara baru untuk mengantarkan obat agar lebih tepat sasaran. Dari Thailand, Assoc Prof Mullika Traidej Chomnawang mengupas bagaimana bahan alami dari tumbuhan bisa menjadi senjata melawan kuman berbahaya yang sudah kebal terhadap obat. Tak hanya itu, diskusi berlangsung dengan lebih banyak topik menarik lainnya.

ISSTEC 2025 lebih dari sekadar seminar, ia menjadi sebuah ruang kolaborasi yang mempertemukan ilmuwan senior dan peneliti muda, membuka lebar peluang kerjasama lintas negara, dan tentu menumbuhkan jejaring baru yang diharapkan dapat melahirkan solusi yang inovatif.

Dekan FMIPA UII, Prof Riyanto menyampaikan harapan agar seminar ini tidak hanya menjadi kegiatan akademik yang bermanfaat, namun juga dapat menambah pengetahuan, memperluas jaringan profesional, serta mendorong kolaborasi baru yang dapat berkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Sudah 16 belas tahun sejak pertama kali ISSTEC digelar, ia terus menunjukkan dirinya sebagai forum internasional bergengsi, tetap hidup dan relevan. Dari Yogyakarta, gagasan-gagasan baru lahir, menyebar dan terhubung dengan dunia. ISSTEC menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan tak pernah mengenal sekat, dan kolaborasi adalah jalan menuju masa depan bersama.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |