Jejak Literasi Abbasiyah dalam Kemajuan Intelektual Dunia

1 day ago 3

Image Damay Ar-Rahman

Edukasi | 2025-06-03 11:44:37

Sumber. https://images.app.goo.gl/vWfaKmDaC1D241ZFA

Jejak Literasi Abbasiyah dalam Kemajuan Intelektual Dunia
Budaya menulis telah diberlakukan pada masa sebelum Nabi Muhammad Saw. Dimulai penjelasan makna kehidupan dan akhirat yang tertulis pada kitab oleh nabi sebelumnya, hingga wahyu-wahyu Allah oleh Nabi Muhammad yang tertera dalam Alquran.
Tulisan-tulisan itu dibukukan oleh para Khalifah sehingga menjadi salah satu pedoman umat sampai saat ini. Meski terdapat larangan menulis jika bukan bersifat Wahyu, namun para ulama menulis sesuai arahan Wahyu dan memberikan jalan baik bagi umat manusia dan lingkungan. Kemajuan literasi tidak hanya mengenai dunia non-fiksi, tetapi fiksi juga menjadi landasan dalam kebermaknaan hidup yang menjelaskan bagaimana dalam berperilaku dan akhir yang akan terjadi sesuai apa yang dilakukan. Selain itu, literasi menyangkut pada semua ruang lingkup serta peradaban manusia, karena dunia tidak membahas hanya tentang manusia, tetapi juga hewan, tumbuhan, dan alam semesta.

Tradisi menulis, terus berlanjut dan bahkan berkembang pesat setelah adanya konsistensi dari Khalifah sesudah nabi dalam mewarisi dunia keilmuan melalui literasi. Hal ini juga dilakukan oleh Khilafah Abbasiyah yang berlokasi di Baghdad dan pemerintahan Islam di Andalusia (Spanyol). Berbagai pengetahuan tumbuh subur pada masa kedua pemerintahan ini. Keilmuan yang unggul di kalangan masyarakat pada masa itu adalah teologi, tafsir, fiqih, filsafat, sastra, hingga teknologi.

Abbasiyah telah menghasilkan intelektual yang kaya akan beragam ilmu. Bahkan, mereka telah menjadi ilmuwan yang menopang ilmu pengetahuan dunia di masa sekarang. Seperti, Ibnu Sina ahli kedokteran yang dijadikan sebagai rujukan dalam ilmu medis. Adapun hal menarik dari kalangan Abbasiyah adalah memadukan antara Islam dan ilmu pengetahuan bahwa Islam adalah agama yang mengarahkan pada kebaikan tidak hanya pada perkembangan zaman tetapi kemuliaan akhlak dan ketengan hati.

Adapun salah satu hal yang mendorong banyak intelektual pada era Abbasiyah adalah pemahaman dalam memaknai Alquran dan menjadikannya sebagai landasan terhadap kemampuan berfikir dan kalbu sehingga Islam menjadi bagian kebutuhan besar terhadap umat manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |