Jelang Puncak Haji, Ini 3 Skema Pergerakaan Jamaah Indonesia ke Arafah

2 days ago 3

Laporan jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi

Skema pergerakan jamaah haji Indonesia di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) pada puncak haji 1446 H/2025 M telah disiapkan secara matang. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI Hilman Latief menjelaskan, skema tersebut menerapkan pengelompokan yang berdasarkan pada syarikah dan markaz masing-masing jamaah.

"Pengelompokan jamaah dilakukan berdasarkan data syarikah dan lokasi markaznya," ujar Hilman Latief saat memberikan keterangan pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Arab Saudi, Senin (2/6/2025). 

Menurut dia, ada tiga skema utama pergerakan jamaah. Pertama, skema reguler yang diikuti mayoritas jamaah. Ini mencakup 67 persen jamaah atau sekitar 136 ribu orang. 

Kedua, lanjut Hilman, adalah skema murur yang melibatkan 67 ribu jamaah. Ini memungkinkan jamaah bergerak langsung dari Arafah ke Mina, tanpa turun di Muzdalifah. 

"Ini kami siapkan untuk efisiensi dan kenyamanan jemaah," tambahnya.

Skema ketiga adalah tanazul dengan target 37 ribu jamaah. Jamaah yang ikut skema ini akan melontar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Kemudian, mereka kembali ke hotel.

Mereka tidak akan mabit di Mina, tetapi langsung bergerak ke pemondokan. Jamaah tanazul tinggal di hotel wilayah Syisyah dan Raudhah.

Hilman menegaskan, pihaknya memberikan perhatian khusus kepada jamaah lansia dan disabilitas. Mereka akan mengikuti safari wukuf khusus dengan fasilitas pendampingan.

Termasuk dalam fasilitas itu ialah pengawalan medis dan hotel transit selama puncak haji. "Tujuannya, memastikan ibadah tetap aman dan layak dijalankan," ucap Hilman.

Tiga gelombang

Hilman juga memaparkan skenario detail pergerakan jamaah haji RI pada masa puncak haji 1446 H/2025 M. Pergerakan mereka dari Makkah ke Arafah dibagi ke dalam tiga gelombang.

Jamaah mulai berangkat ke Padang Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Rabu (4/6/2025) pagi waktu Arab Saudi (WAS) hingga terakhir tengah malam pukul 00.00 WAS. 

Kemudian, jamaah murur akan bergerak dari Arafah pada 9 Dzulhijjah atau Kamis pukul 19.00 malam waktu setempat.

Adapun jamaah reguler bergerak ke Muzdalifah mulai pukul 22.00 malam WAS. Dari Muzdalifah ke Mina, mereka menggunakan angkutan transportasi sistem taraddudi hingga menjelang subuh.

Setelah itu, jamaah akan kembali ke Makkah secara bertahap. Proses ini disesuaikan dengan kapasitas dan kondisi lapangan.

“Kami terus konsolidasikan data agar tidak ada jamaah tercecer,” kata Hilman.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |