Jumlah Investor Kripto Tembus 14,78 Juta, PINTU Dorong Edukasi Finansial

4 hours ago 2

Sebuah iklan Bitcoin, salah satu mata uang kripto, dipajang di sebuah gedung di Hong Kong, pada 18 November 2021. Rusia akan menggunakan bitcoin untuk transaksi luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi kripto PT Pintu Kemana Saja (PINTU) berkolaborasi dengan PT Dwi Cermat Indonesia (Cermati Fintech Group) menggelar edukasi “Pintu Goes to Office” untuk membahas seputar investasi kripto dan teknologi blockchain.

“Edukasi dan literasi terus menjadi fokus utama kami guna meningkatkan pemahaman mengenai investasi aset kripto bagi seluruh masyarakat Indonesia, salah satunya melalui program Pintu Goes to Office,” kata Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Ia mengatakan, kolaborasi ini bertujuan untuk mewujudkan keuangan yang inklusif serta mendorong literasi finansial yang berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Cermati Invest, Darwin Soesanto, menyatakan bahwa kolaborasi bersama PINTU melalui program edukasi ini berperan penting dalam memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai instrumen investasi aset kripto yang kini banyak diminati masyarakat Indonesia.

Industri kripto terus menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan tren perdagangan aset kripto meningkat pada Mei, di mana jumlah investor tumbuh 4,38 persen menjadi 14,78 juta investor.

Dari sisi nilai transaksi, tercatat sebesar Rp 49,57 triliun pada bulan yang sama. Peningkatan ini diyakini mencerminkan bahwa aset kripto semakin diterima oleh masyarakat Indonesia.

“Kami harap kolaborasi baik ini dapat terus berlanjut ke depannya,” ujar Darwin.

Timo menambahkan, pihaknya optimistis potensi pertumbuhan aset kripto akan terus mengalami peningkatan. Di tengah tren positif tersebut, tantangan edukasi dan literasi akan terus hadir.

“Untuk itu, demi mendukung kemajuan industri kripto, kami akan terus mengambil peran dalam hal edukasi dan literasi aset kripto melalui berbagai saluran, baik digital maupun offline. Investasi aset kripto bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga penting untuk memahami risikonya agar menjadi investor atau trader yang bijak,” tutur Timo.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |