REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang hari raya Idul Adha 1446 H/2025 M, ada berbagai amalan sunah yang dapat dilakukan kaum Muslimin. Di antaranya adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Keduanya menjadi bagian dari keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Adapun puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
Keduanya merupakan sunah sehingga berpahala bagi siapapun Muslim yang melakukannya karena Allah Ta'ala. Mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci hendaknya mengamalkan kedua shaum tersebut.
Puasa Tarwiyah kerap dipandang sebagai bentuk persiapan spiritual dalam menyambut hari Arafah dan Idul Adha. Meski hadis-hadis tentang puasa ini masih diperdebatkan derajat kesahihannya, sebagian ulama tetap menganjurkannya. Sebab, amalan itu menjadi bagian dari ibadah sunah pada bulan Dzulhijjah.
Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: "Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat" (HR Muslim).
Puasa Arafah tidak dilakukan jamaah haji yang sedang wukuf di Padang Arafah. Mereka tidak berpuasa agar tetap kuat menjalani seluruh rangkaian ibadah haji.
Hari Arafah adalah momen ketika Allah SWT paling banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka. Ini disebutkan dalam sebuah hadis:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: "Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah" (HR Muslim).
Kapan puasa Arafah dan puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tahun ini?