Kemenag Minta Maaf soal Masalah Pergerakan Jemaah ke Mina

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Agama (Kemenag) buka suara soal keluhan sejumlah jemaah haji kesulitan mendapat tenda di Arafah.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mukhlis M. Hanafi memohon maaf atas kejadian itu. Dia berkata ada sejumlah keterbatasan yang menyebakan hal tersebut terjadi.

"Atas nama Ketua PPIH Arab Saudi, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian jemaah haji Indonesia," dikutip dari keterangan tertulis di situs resmi Kemenag, Minggu (8/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan penyebab pertama adalah ruang di dalam tenda tidak bisa teroptimalisasi karena sejumlah alasan. Dia menyebut tenda berkapasitas 350 orang, tetapi hanya bisa dimasuki 325 orang.

Penyebab lainnya pemberangkatan jemaah berbasis hotel menyulitkan penataan dan penempatan jemaah. Sementara itu, banyak jemaah yang berpindah hotel tidak sesuai markaz dan syarikah.

Jumlah petugas haji yang sedikit juga menjadi faktor. Mereka kewalahan menghadapi 203 ribu orang jemaah di 60 markaz.

Mukhlis juga menyinggung mobilitas jemaah yang tak terkendali. Dia menyebut banyak jemaah berpindah tenda secara sepihak.

"Perpindahan ini memperburuk distribusi beban tenda dan menyulitkan kontrol layanan secara keseluruhan," ujarnya.

Untuk memitigasi kejadian itu, PPIH Arab Saudi telah mendata ulang tenda di Arafah. Selain itu, PPIH juga mengalihkan tenda petugas dan Misi Haji Indonesia menjadi tenda jemaah. PPIH Arab Saudi juga melobi pihak Syarikah untuk menambah tenda.

"Melalui upaya-upaya tersebut, kepadatan mulai terurai dan saat puncak wukuf, seluruh jemaah sudah berada di tenda untuk melaksanakan ibadah dengan tenang dan khusyuk," ujar Mukhlis.

Jalan jauh ke tenda

Ada juga persoalan jemaah haji harus berjalan jauh ke tenda dari Muzdalifah ke Mina. Hal itu diakui Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief.

Dia mengatakan masalah muncul karena antrean panjang ribuan bus yang berbuntut jadwal kedatangan yang tidak konsisten. Jemaah yang kelelahan menunggu akhirnya memutuskan keluar dari pintu Muzdalifah.

"Pergerakan jemaah pejalan kaki berdampak pada kemacetan di jalur utama shuttle bus. PPIH menerima permintaan dari Kemenhaj dan syarikah untuk menenangkan jemaah dan menghentikan arus jalan kaki, namun sudah tidak dapat dikendalikan," ucapnya.

Pada 03.12 dini hari waktu setempat, PPIH Arab Saudi meminta Kementerian Haji Arab Saud untuk mempercepat pengiriman bus ke Muzdalifah.

PPIH juga meminta bantuan logistik dan proteksi jemaah. Pada pukul 06.51 waktu setempat, PPIH kembali meminta Kemenhaj mengirimkan bantuan logistik berupa air minum, makanan ringan, dan payung atau pelindung panas.

"Alhamdulillah pada pukul 08.50 WAS, empat kontainer bantuan datang di lokasi jemaah haji Indonesia di Muzdalifah," ucap Hilman.

(dhf/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |