Kemlu Sebut 2 WNI Ditangkap di LA Bukan Karena Ikut Demo Trump

1 day ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 12 Jun 2025 09:08 WIB

Kementerian Luar Negeri RI memastikan dua warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Los Angeles, Amerika Serikat, karena masalah imigrasi bukan demonstrasi Demonstrasi rusuh hingga berujung penjarahan toko barang mewah terjadi di Los Angeles dan sejumlah wilayah lain di AS. (Foto: REUTERS/Leah Millis)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) memastikan dua warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Los Angeles, Amerika Serikat, karena masalah imigrasi bukan demonstrasi.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha mengungkap motif penangkapan itu dalam pernyataan resmi, Rabu (11/6). Penangkapan WNI ini memang berlangsung kala sejumlah wilayah di AS termasuk Los Angeles dihadapkan demonstrasi rusuh yang menentang kebijakan Presiden Donal Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagaimana disampaikan sebelumnya, dua WNI ditangkap karena pelanggaran keimigrasian. Mereka bukan ditangkap karena ikut demo," ujar Judha.

Di pernyataan terpisah, Judha mengatakan Konsul Jenderal RI Los Angeles masih berkoordinasi denga otoritas setempat untuk akses kekonsuleran terkait penangkapan itu.

KJRI juga berkomunikasi dengan pihak keluarga dua WNI tersebut.

"[KJRI) mendapat informasi kedua orang WNI tersebut akan menggunakan jasa pengacara," ungkap Judha.

Meski demikian, KJRI LA akan terus memonitor pemenuhan hak-hak kedua WNI itu dalam sistem hukum yang berlaku di AS.

Petugas imigrasi dan bea cukai AS (ICE) menangkap kedua WNI tersebut pada pekan lalu. Namun, sejauh ini belum ada waktu pasti penangkapan mereka.

Di pekan itu pula, ICE menggerebek sejumlah wilayah di Los Angeles untuk menegakan kebijakan imigrasi pemerintahan Donald Trump dengan menangkap orang-orang yang dianggap imigran ilegal.

Kedua WNI itu yang ditangkap yakni perempuan berinisial ESS (53) dan laki-laki berinisial CT (48).

"ESS ditangkap karena berstatus ilegal dan CT ditangkap karena memiliki catatan pelanggaran narkotika dan illegal entry," kata Judha pada awal pekan ini.

Los Angeles memanas saat warga berdemonstrasi menuntut pembebasan warga yang ditangkap ICE pada pekan lalu.

Mereka juga menyebut kebijakan imigrasi Trump melanggar hak asasi manusia.

Mulanya demonstrasi berlangsung damai. Namun, situasi berubah ketika Trump mengirim ribuan pasukan Garda Nasional ke Los Angeles tanpa izin gubernur dan wali kota.

Saat demo tak kunjung reda, Trump berencana menambah 2.000 personel Garda Nasional dan 700 marinir.

Demi keamanan dan situasi yang lebih kondusif, Wali Kota Los Angeles mendeklarasikan keadaan darurat dan menetapkan jam malam di sana. Bagi siapa saja yang ketahuan melanggar akan ditangkap lalu dihukum.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |