Kiamat Password Segera Tiba, Banyak Orang Beralih ke Penggantinya

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Password atau kata sandi sudah lama dimanfaatkan untuk mengamankan akun digital. Namun, agaknya 'usia' password tak akan lama lagi.

Banyak masalah yang ditimbulkan oleh sistem password, mulai dari pengguna yang lupa password, hingga penjahat siber yang sudah canggih dan bisa membobol password. 

Untuk itu, teknologi pengganti password disiapkan. Mulai banyak perusahaan yang mengadopsi proses otentikasi tanpa password. 

Laporan pada 200 Chief Information Security Officer (CISO) yang dilakukan Wakefield Research mengungkapkan kenaikan penggunaan layanan pengganti password.

Mulanya 70%, kini sudah 92% pemimpin keamanan yang telah menerapkan atau berencana menggunakan otentikasi tanpa password.

Otentikasi tanpa password digunakan dengan berbagai metode, seperti token hardware, biometrik, atau push notifikasi pada ponsel. Cara ini dianggap lebih aman dan menerapkan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Salah satu yang menerapkannya adalah penyedia layanan penlatihan Universal Technical Institute. Perusahaan menggunakan platform keluaran Microsoft dan dampaknya jauh lebih baik pada budaya pekerjaan mereka.

"Selama bertahun-tahun kami menambahkan banyak sistem dan login membuat bobot teknologi bagian dari pekerjaan. Ini jadi salah satu langkah menghilangkan hambatan administratif dan membuat ekosistem terasa mulus dan terhubung," jelas wakil presiden senior dan CIO, DeTray dikutip dari CNBC Internasional, Senin (24/11/2025).

Dia menambahkan tanpa menggunakan password akan membuat waktu orang yang sebelumnya terbuang bisa kembali. Penggunaan password menurunya bisa memperlambat dan mengurangi fokus seseorang.

Penyedia layanan rekayasa produk digital, R Systems International juga tengah migrasi ke penggunaan layanan tanpa kata sandi. CTO Srikara Rao mengungkapkan sistem yang bisa mereka gunakan sudah tak lagi zaman dan tak bisa menangani evolusi ancaman siber yang terjadi saat ini.

Menurutnya peralihan ke sistem yang baru berdasarkan faktor keamanan, mengingat serangan dengan kredensial tetap jadi faktor utama hingga sekarang. Termasuk adanya upaya phishing dan insiden lain yang meningkatkan urgensi untuk mencari formula baru.

"Kami ingin mempromosikan solusi tahan phishing pada organisasi kami," ujar Rao.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |