Kim Jong Un Akui Ada 'Kenangan Indah' dengan Trump, Isyarat Mau Dialog

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 22 Sep 2025 21:05 WIB

Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un, mau mempertimbangkan untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS karena merasa menyimpan "kenangan indah" dengan Trump. Pemimpin Tertinggi Korut, Kim Jong Un, mau mempertimbangkan untuk melanjutkan pembicaraan dengan AS karena merasa menyimpan "kenangan indah" dengan Trump. (Foto: Brendan Smialowski / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengaku mau mempertimbangkan untuk melanjutkan pembicaraan lagi dengan Amerika Serikat setelah dialog buntu dan hubungan kedua negara kembali tegang.

Kim Jong Un mengaku mempertimbangkan membuka lagi dialog dengan AS karena masih menyimpan "kenangan indah" bersama Presiden AS Donald Trump. Meski begitu, Kim Jong Un menegaskan akan mempertimbangkan dialog lanjutan dengan AS jika Washington mengizinkan Pyongyang tetap memiliki senjata nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila Amerika Serikat meninggalkan obsesi ilusif terhadap denuklirisasi dan, dengan mengakui realitas, sungguh-sungguh menginginkan hidup berdampingan secara damai dengan kami, maka tidak ada alasan bagi kami untuk menolak," kata Kim menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Senin (22/9).

"Saya pribadi masih menyimpan kenangan indah terhadap Presiden AS saat ini, Trump," tambah Kim dalam pidato panjangnya di hadapan parlemen Korea Utara.

Kim dan Trump pernah bertemu tiga kali pada masa jabatan pertama Trump. Saat itu, AS-Korut tengah berunding soal upaya pelucutan senjata nuklir Pyongyang.

Selama masa tersebut, ketegangan AS dan Korut sempat mereda. Bahkan, Pyongyang sempat menghentikan uji coba rudal selama beberapa waktu.

Namun, perundingan Kim Jong Un dan Trump itu kandas dalam pertemuan di Hanoi pada 2019 akibat perbedaan pandangan kedua negara, terutama mengenai tuntutan AS terhadap Korut untuk denuklirisasi sepenuhnya.

Sejak kegagalan pertemuan 2019, Korut kembali melancarkan uji coba rudal dan kebijakan bermusuhannya terhadap AS.

Pyongyang juga berulang kali menegaskan tidak akan pernah melucuti senjata nuklirnya dan bahkan mendeklarasikan diri sebagai negara nuklir "yang tidak dapat diubah" meski komunitas internasional berupaya menekan Korut dengan sanksi.

"Dunia sudah sangat mengetahui apa yang dilakukan Amerika Serikat setelah memaksa suatu negara melucuti senjata nuklirnya. Kami tidak akan pernah melepaskan senjata nuklir kami," ucap Kim Jong Un menegaskan lagi dalam pernyataan pada Senin.

Kim menambahkan, sanksi internasional justru membuat Korea Utara "semakin kuat, membangun ketahanan dan daya tahan yang tidak dapat dipatahkan oleh tekanan apa pun."

Ia juga menegaskan tidak ada alasan untuk berdialog dengan Korea Selatan, meskipun Presiden baru Seoul, Lee Jae-myung, berupaya meredakan ketegangan.

"Kami dengan tegas menyatakan tidak akan berhubungan dengan mereka dalam bentuk apa pun," kata Kim.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |