CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 16:12 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Para pegiat pariwisata di Jawa Barat tumplek blek melakukan demonstrasi di depan kantor Pemprov Jawa Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/7).
Mereka menuntut larangan karyawisata (study tour) yang dikeluarkan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi untuk dibatalkan.
Mengutip dari detikJabar sekitar pukul 14.53 WIB, para demonstran yang juga membawa armada wisata membunyikan klakson 'telolet' bersama-sama dalam aksi di depan Gedung Sate.
Hal itu terjadi setelah massa aksi didatangi salah satu pejabat Biro Kesra Setda Jabar. Pejabat itu sempat naik ke mobil komando dan memberikan janji kepada massa akan menyampaikan tuntutan mereka kepada Dedi Mulyadi.
Namun, massa tak puas dengan jawaban tersebut. Sebagian dari perwakilan massa aksi lalu masuk ke halaman Gedung Sate dan terlibat perdebatan dengan pejabat Biro Kesra Setda Jabar.
Perdebatan itu salah satunya saat perwakilan massa minta disambungkan panggilan video dengan ajudan Dedi Mulyadi, tapi akhirnya panggilan itu malah diputuskan tanpa alasan.
Konfrontasi pun terus dilakukan. Massa menuntut supaya Pemprov Jabar mencabut Surat Edaran Nomor 43/PK.03.03/KESRA yang memuat larangan study tour dari Dedi Mulyadi.
"Pokoknya, tenang. Saya akan berusaha, hari ini saya akan berusaha, saya akan koordinasi, udah, tunggu aja," kata pejabat Biro Kesra Setda Jabar bernama Juan itu kepada perwakilan massa.
Pejabat itu kemudian masuk ke dalam kantor Pemrpov Jabar itu. Sekitar satu jam kemudian, massa tak kunjung mendapat jawaban yang memuaskan.
Massa pun kemudian membunyikan klakson telolet bus pariwisata yang diparkir di depan gerbang Sate secara beriringan.
Bunyi klakson telolet itu pun membuat bising seluruh kawasan Gedung Sate dan sekitarnya. Meski demikian, aksi massa ini masih berlangsung kondusif dalam penjagaan polisi.
Baca berita lengkapnya di sini.
(kid/ugo)