Korupsi Chromebook Era Nadiem, Kala Laptop Seharga Rp 5 Juta Dibayar Rp 10 juta

1 month ago 10

8000 hoki List Daftar server Slot Maxwin Japan Terkini Gampang Lancar Win Banyak

hokikilat Demo server Slot Gacor Singapore Online Gampang Lancar Win Full Non Stop

1000 Hoki Online Akun server Slot Maxwin Vietnam Terbaik Mudah Lancar Scatter Banyak

5000 hoki Data Agen server Slots Gacor Indonesia Terpercaya Pasti Lancar Win Online

7000hoki List Login situs Slots Gacor Terkini Gampang Menang Full Setiap Hari

9000 hoki List Platform server Slot Maxwin China Terbaik Mudah Lancar Win Setiap Hari

List ID Slots Gacor China Terbaru Gampang Scatter Full Non Stop

Idagent138 login Id Slot Anti Rungkad Online

Luckygaming138 Daftar Id Slot Game

Adugaming login Slot Anti Rungkat Terpercaya

kiss69 login Slot Anti Rungkat Terpercaya

Agent188 login Akun Slot Gacor

Moto128 login Akun Slot Anti Rungkad

Betplay138 Slot Game Terpercaya

Letsbet77 Daftar Slot Maxwin Terbaik

Portbet88 Daftar Slot Maxwin

Jfgaming Id Slot Anti Rungkat

Mg138 Slot Anti Rungkad Online

Adagaming168 Id Slot Anti Rungkat Terpercaya

Kingbet189 login Akun Slot Terpercaya

Summer138 Akun Slot Terbaik

Evorabid77 login Slot Anti Rungkat Terbaik

bancibet Slot Maxwin Online

adagaming168 Akun Slot Online

Pelajar mengoperasikan laptop jenis chromebook buatan lokal bermerek Zyrex M432-2 di salah satu SMA di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Laptop jenis chromebook yang merupakan pengadaan dari Kemendikbud Ristek tahun 2019-2023 tersebut masih digunakan sebagai alat cadangan untuk kebutuhan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) para pelajar. Meski demikian, alat tersebut dinilai masih belum dapat memenuhi kebutuhan pelajar dalam meningkatkan kompetensi digital seperti pelatihan desain hingga multimedia, mengingat kapasitas memory dan kualitas laptop jenis chromebook tersebut masih terbatas. Program digitaliasi pendidikan dengan pengadaan chromebook tersebut kini terseret dalam penyidikan yang dilakukan oleh Kejagung untuk ditelisik dugaan korupsi pengadaan chromebook dengan total anggaran mencapai Rp9,9 triliun sepanjang tahun 2019-2023.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bambang Noroyono

Belanja laptop chromebook hanya salah-satu objek pengusutan korupsi program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang saat ini ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Namun, pengadaan komputer jinjing untuk siswa-siswa sekolah tersebut, menjadi kasus dengan kerugian negara yang terbesar dalam penyelidikan pada era Menteri Nadiem Makarim itu. 

Terungkap temuan tim penyidikan di Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) harga satuan laptop itu cuma Rp 5 sampai 7 juta per unit. Namun Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan, tim penyidikan menemukan adanya penggelembungan nilai Rp 10 juta lebih per unitnya.

“Bagaimana itu tidak jadi masalah (korupsi), karena dalam pengadaannya itu, barang yang harganya kira-kira antara (Rp) 5 sampai 7 juta, tetapi dibayarnya 10 juta (per unit) chromebook-nya itu,” kata Harli saat ditemui di Kejagung, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Harli menerangkan, dalam penganggaran chromebook itu, pun bermasalah. Menurut dia, mengacu penyidikan, didapati program digitalisasi pendidikan oleh kementerian itu setotal Rp 9,9 triliun. Termasuk di dalamnya untuk pengadaan laptop chromebook tersebut.

Sumber anggaran itu Rp 3,82 triliun dari Dana Satuan Pendidikan (DSP), dan Rp 6,39 triliun yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang semestinya menjadi pintu keuangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah. “Yang menjadi bermasalah kan juga di DAK. Karena dana itu kan ditransfer ke daerah-daerah untuk membeli chromebook itu melalui vendor-vendor yang sudah ditentukan (oleh kementerian),” ujar Harli.

Dalam penentuan vendor-vendor itu, kata Harli, juga menjadi pangkal utama tindak pidana korupsi dalam program dan pengadaan tersebut. Karena kata Harli, penyidik menyimpulkan adanya kesepakatan-kesepakatan yang sengaja dilakukan untuk mengarahkan ke pihak-pihak tertentu.

“Jadi dia ini diarahkan kepada vendor-vendor tertentu yang kita sudah sebut diawal, bahwa ada persekongkolan di situ, ada permufakatan jahat untuk melakukan perbuatan itu,” ujar Harli. Padahal, kata Harli, uji coba program digitalisasi pendidikan melalui pengadaan laptop chromebook tersebut sudah dilakukan pada 2020.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |