KRL Bogor Mau Lanjut ke Sukabumi? Begini Jawaban Kemenhub

1 hour ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana perpanjangan rute Kereta Rel Listrik (KRL) rute Bogor menuju Sukabumi kembali mencuat. Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan proyek tersebut masih dalam tahap usulan dan belum akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Pemerintah akan melakukan evaluasi ulang pada tahun depan untuk menilai kelayakan proyek tersebut dari berbagai aspek, termasuk anggaran dan kesiapan infrastruktur.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono, menyebutkan bahwa jalur Bogor-Sukabumi memang cukup panjang dan sudah memiliki layanan kereta eksisting, meski belum berbasis listrik.

"KRL Sukabumi itu jaraknya jauh ya, dari Bogor ke Sukabumi kan cukup jauh, memang ada usulan, dan tahun depan kami akan studi lagi bagian dari rangkaian yang kami jelaskan, bahwa kami akan evaluasi ulang setiap usulan yang ada dan mengsinkronkan anggaran yang ada dan fokuskan juga dampak yang diberikan," ujar Allan dalam media briefing Kemenhub, Selasa (30/9/2025) malam.

Situasi terkini di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (29/8/2025). (CNBC Indonesia/Robertus Andrianto)Foto: Situasi terkini di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (29/8/2025). (CNBC Indonesia/Robertus Andrianto)
Situasi terkini di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (29/8/2025). (CNBC Indonesia/Robertus Andrianto)

Saat ini kereta api ke Sukabumi masih dilayani KA Pangrango. Pemerintah perlu melihat kebutuhan serta pola pergerakan penumpang lebih detail sebelum memutuskan konversi ke sistem KRL.

"Bogor-Sukabumi sudah ada layanan bukan kereta listrik, mungkin kami perlu liat seperti apa. Tahun depan akan evaluasi cek ulang per hari seperti apa dan yang menggunakan standar pelayanan seperti apa dan perlu dicocokkan PT KAI menyediakan rel listrik," lanjut Allan.

Selain itu, pengadaan sarana KRL juga bukan hal yang instan. Dengan padatnya pekerjaan revitalisasi KRL di kawasan Jabodetabek, Kemenhub dan KAI perlu menyusun prioritas yang realistis berdasarkan kebutuhan masyarakat dan kesiapan anggaran pemerintah.

"Karena pengadaan KRL nggak cepat, untuk di Jabodetabek sendiri KAI tugasnya besar revitalisasi kereta yang ngga terlalu muda, terkait elektrifikasi di tempat lain kita perlu mengsinkronkan kebutuhan real masyarakat dan kesiapan anggaran pemerintah dan kesiapan KAI dalam pengadaan KRL sarananya," pungkas Allan.

Dengan begitu, peluang hadirnya KRL di jalur Bogor-Sukabumi masih terbuka, tetapi akan bergantung pada hasil kajian mendalam tahun depan, termasuk sinkronisasi anggaran, kelayakan teknis, dan kesiapan operator. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap pengembangan transportasi massal memberikan manfaat maksimal dan efisien secara biaya.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tok! DPR Setuju Pagu Anggaran Kemenhub Naik Jadi Rp 26,24 Triliun

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |