REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu'ti melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto, Kemendikdasmen sudah menyalurkan sebanyak 172.550 interactive flat panel (IFP) atau smartboard ke berbagai sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia. Jumlah itu merupakan 75 persen dari target keseluruhan.
Menurut Mu'ti, penyaluran IFP pada tahun anggaran 2025 ditetapkan 288.865 lokasi. Dia menyampaikan, sebanyak 43.022 IFP saat ini masih dalam proses pengiriman ke berbagai sekolah dan PKBM, dengan target penyelesaian hingga 17 Desember 2025.
"Sampai tanggal 16 November 2025 pukul 22.00, sudah terkirim sebanyak 172.550 IFP, telah tiba dan dimanfaatkan di sekolah dan PKBM yang itu merupakan 75 persen dari rencana 28.865," kata Mu'ti dalam kegiatan Peluncuran Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).
Mu'ti mengatakan, program digitalisasi pembelajaran yang diluncurkan pada hari itu merupakan pemenuhan janji Presiden Prabowo Subianto pada peringatan Hari Guru Nasional tahun 2024. Hal itu sekaligus pelaksanaan Inpres Nomor 7 tahun 2025 Tentang Percepatan Pembangunan dan Revitalisasi Sekolah, serta Digitalisasi Pembelajaran dan pelaksanaan Perpres Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025.
Oleh karena itu, kata Mu'ti, pelaksanaan program digitalisasi pembelajaran tersebut tidak hanya sebatas menyalurkan IFP. Namun, juga mencakup penyaluran laptop, penyediaan materi pembelajaran melalui platform Rumah Pendidikan serta pelatihan digitalisasi pembelajaran bagi para guru.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Presiden atas komitmen dan dukungan program yang luar biasa. Bapak Mensesneg, Bapak Seskab dan jajaran Kabinet Merah Putih atas kerja sama dan komunikasi yang terjalin dengan sangat baik untuk pelaksanaan program digitalisasi pembelajaran ini," ujar Mu'ti.
Selain itu, Mu'ti mengaku, telah melakukan monitoring serta evaluasi kepada sekolah-sekolah yang telah menerima IFP. "Hasilnya sudah ada perubahan signifikan dalam proses pembelajaran. Belajar dengan gembira, penuh semangat, dan capaian pembelajaran terus meningkat. Ini semua adalah bukti revolusi pendidikan yang diletakkan oleh Bapak Presiden melalui digitalisasi pembelajaran dan pembagian IFP," katanya.
Sementara itu, Presiden RI Prabowo meluncurkan penggunaan IFP untuk sekolah di Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin. Acara itu juga dihadiri Menko PMK Pratikno, Menkomdigi Meutya Viada Hafid, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Kodari, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

4 hours ago
3




































