Calon jamaah haji kloter 73 mengantre untuk pemeriksaan dokumen oleh petugas Kerajaan Arab Saudi di layanan Fast Track Makkah Route Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (23/5/2025). Layanan Fast Track Haji Makkah Route di Bandara Adi Soemarmo tersebut untuk memudahkan jamaah haji dalam pemeriksaan dokumen sehingga lebih cepat dan efisien karena tidak perlu melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian di Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imigrasi Kerajaan Saudi Arabia dan Direktorat Jenderal Imigrasi RI memberikan kemudahan proses keimigrasian bagi 97.221 jamaah haji Indonesia 2025 melalui program Makkah Route. Program itu merupakan kerja sama strategis antara Imigrasi Indonesia dan Imigrasi Arab Saudi.
Melalui program ini, jamaah haji tidak perlu lagi menjalani pemeriksaan paspor dan visa setelah tiba di Arab Saudi, melainkan telah melewati proses tersebut sebelum keberangkatan dari tanah air. Makkah Route merupakan bentuk layanan immigration checkpoint in advance dimana pemeriksaan dilakukan oleh petugas Imigrasi Arab Saudi langsung di bandara keberangkatan di Indonesia.
"Dengan Makkah Route, jamaah haji Indonesia dapat langsung fokus untuk menjalankan ibadah sejak menginjakkan kaki di Tanah Suci,” kata Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman dalam keterangan pers pada Sabtu (31/5/2025).
Saat ini, Makkah Route beroperasi pada tiga embarkasi utama. Di Bandara Soekarno-Hatta yang melayani Embarkasi Jakarta-Bekasi, terdapat 61 kloter dengan jumlah jamaah mencapai 26.606 orang dan 13 konter pemeriksaan keimigrasian.
Sementara itu, Bandara Juanda Surabaya melayani 97 kloter dengan total 36.809 jamaah melalui 7 konter pemeriksaan. Di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, 94 kloter dengan jumlah 33.806 jamaah juga dilayani melalui 7 konter pemeriksaan. Adapun jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2025 yakni 221.000 orang. Dengan demikian, sebanyak 44% jamaah haji telah terlayani oleh Makkah Route.
Yuldi berharap, ke depannya Ditjen Imigrasi bersama Imigrasi Arab Saudi dapat memperluas Makkah Route sehingga menjangkau seluruh embarkasi haji.
"Alhamdulillah, Makkah Route berjalan dengan baik dan banyak sekali orang yang menyambut program ini, khususnya jamaah yang sudah berusia lanjut serta jamaah difabel. Proses keimigrasian sejak keberangkatan hingga kepulangan berjalan dengan lancar dan nyaman,” ujar Yudi.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyampaikan Ditjen Imigrasi sedang membahas agar Makkah Route dapat menjadi program yang bersifat resiprokal. Hal ini sebagai bentuk pelayanan terhadap jamaah haji lebih optimal.