Lewat BBM Ramah Lingkungan, Pertamina Wujudkan Bisnis Berkelanjutan

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi berkelanjutan melalui pengembangan bahan bakar ramah lingkungan yang terus berevolusi dari B20, B30, B40, hingga kini mencapai Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.

Komitmen dan capaian tersebut disampaikan oleh Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, dalam ajang Indonesia International Sustainable Forum (IISF) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (11/10).

Agung mengungkapkan bahwa perjalanan Pertamina dalam mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan bukan hanya kisah sukses ekonomi, tetapi juga perjalanan ekologi yang mendalam.

"Ini bukan hanya perjalanan sukses dalam hal ekonomi karena menciptakan penghematan devisa yang signifikan bagi negara, tetapi juga sebagai perjalanan ekologi. Menempatkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) sebagai inti adalah sesuatu yang sangat berarti," ujar Agung.

Agung melanjutkan, keberhasilan Pertamina dalam menerapkan program biodiesel sejak B20 hingga B40 telah memberikan dampak besar terhadap kemandirian energi nasional.

"Sejak penerapan B20 dan kini B40, Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dengan sumber daya yang lebih berkelanjutan," lanjutnya.

Lebih jauh, Agung menyoroti inovasi Pertamina dalam mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berasal dari minyak jelantah. Menurutnya, bahan bakar ini tidak hanya berperan penting dalam menurunkan emisi karbon hingga 84 persen, tetapi juga mendukung terbentuknya ekonomi sirkular di masyarakat.

"Kami telah menggunakan SAF itu dari minyak goreng masyarakat untuk terbang. Jadi ini bukan hanya tentang mengurangi emisi karbon, tetapi juga bagian dari ekonomi sirkular karena masyarakat dapat menukar minyak jelantah menjadi rupiah, yang kemudian diolah menjadi bahan bakar berkelanjutan dan efisien," jelasnya.

Agung menambahkan bahwa keberhasilan pengembangan bahan bakar ramah lingkungan oleh Pertamina menjadi bagian penting dari transformasi energi nasional. Program ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru di sektor energi hijau serta mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Ini adalah perjalanan transformasi Pertamina untuk mendukung agenda nasional mengenai bahan bakar nabati. Langkah ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi pelopor energi bersih di kawasan Asia Tenggara," tegas Agung.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pertamina Kasih Kontribusi ke Negara Hingga Rp401 Triliun pada 2024

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |