REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Program yang menjadi wadah kegiatan sosial, bertajuk Program Kindness to Progress digelar di Desa Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, selama beberapa hari. Kegiatan ini, menjadi ruang pembelajaran dan pertukaran pengetahuan antara relawan, masyarakat, dan kelompok disabilitas agar tumbuh pemahaman yang lebih luas tentang makna kesetaraan sosial.
Selama pelaksanaan program, peserta mengikuti berbagai kegiatan edukatif seperti workshop awareness disability untuk meningkatkan pemahaman tentang inklusivitas dan kesetaraan, permainan edukatif bersama anak-anak disabilitas. Agar, bisa melatih kemampuan motorik dan sosial, penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta literasi keuangan bagi kader posyandu, penyuluhan stunting dan praktik langsung kegiatan posyandu, demo masak menu PMT bergizi berbasis bahan lokal. Serta, edukasi anti-bullying bagi siswa SDN 1 Kersamenak dengan metode fun learning.
Program tersebut, digelar oleh Indonesia Financial Group (IFG) bersama Relawan Nusantara yang telah memasuki Volume 5 – Inclusivity Batch dengan mengusung tema “Hidupkan Asta Cita: Satukan Daya Kesetaraan, selama tiga hari, 8–10 Oktober 2025, di Desa Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut,.
"Ini, menjadi wujud nyata pelaksanaan program Budaya Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) IFG dalam menciptakan masyarakat yang sehat, inklusif, dan berdaya," ujar Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, dalam keterangan resminya, akhir pekan ini.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan kolaborasi antara IFG, Jamkrindo, Askrindo, dan Relawan Nusantara dengan semangat menumbuhkan empati, memperkuat kolaborasi, serta menyatukan daya dalam membangun lingkungan sosial yang setara.
Selain itu, kata dia, sebagai bagian dari dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat desa, IFG bersama Jamkrindo dan Askrindo juga menyalurkan sejumlah bantuan strategis yang berdampak langsung bagi masyarakat. Di antaranya program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi 32 balita dan 14 posyandu, penguatan kapasitas kader posyandu melalui pelatihan literasi digital dan pemberian perangkat berupa delapan unit laptop dan printer, serta revitalisasi sarana Unit Layanan Disabilitas (ULD) Desa Kersamenak untuk mendukung kegiatan belajar anak-anak disabilitas.
"Langkah ini menjadi bentuk komitmen IFG dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 tentang Kesehatan yang Baik, poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, dan poin 10 tentang Berkurangnya Kesenjangan," katanya.
Menurutnya, Kindness to Progress merupakan bagian dari komitmen IFG untuk menumbuhkan ekosistem sosial yang inklusif dan berkelanjutan melalui pendekatan kolaboratif. “Program ini menjadi refleksi semangat gotong royong IFG dalam memperkuat empati sosial, kesetaraan, dan kemandirian masyarakat. Kami ingin memastikan kegiatan kolaborasi antara budaya perusahaan dan TJSL ini tidak hanya berdampak sesaat, tetapi juga membangun fondasi keberlanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas,” paparnya.
Melalui pendekatan partisipatif, kata dia, program berfokus pada tiga bidang utama, yaitu kesehatan masyarakat, pendidikan inklusif, dan penguatan kader posyandu. Sebanyak 10 karyawan dari IFG dan anggota holding berpartisipasi sebagai Kindness Rangers bersama lebih dari 200 penerima manfaat yang terdiri atas anak-anak disabilitas, guru SLB, kader posyandu, serta masyarakat Desa Kersamenak.