Menag tak Pernah Dengar Saudi Mau Pangkas 50 Persen Kuota Haji Indonesia

23 hours ago 4

Kamis 12 Jun 2025 17:15 WIB

Menag pastikan hubungan Indonesia dengan Saudi terbilang cukup baik. 

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 Cucun Ahmad Syamsurijal (ketiga kanan) disaksikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (bawah, kiri), anggota Timwas Haji (dari kiri) Saan Mustopa, Abdul Wachid, Adies Kadir, Marwan Dasopang, mendantangani dokumen kesimpulan hasil rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/6/2025). Rapat tersebut membahas berbagai pelayanan bagi jamaah calon haji Indonesia terutama jelang puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang dimulai pada 5 Juni 2025.

Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 Cucun Ahmad Syamsurijal (ketiga kanan) disaksikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (bawah, kiri), anggota Timwas Haji (dari kiri) Saan Mustopa, Abdul Wachid, Adies Kadir, Marwan Dasopang, mendantangani dokumen kesimpulan hasil rapat kerja dan rapat dengar pendapat (RDP) di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/6/2025). Rapat tersebut membahas berbagai pelayanan bagi jamaah calon haji Indonesia terutama jelang puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang dimulai pada 5 Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaku tidak pernah mendengar dari Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi terkait rencana pemangkasan kuota jamaah haji Indonesia sebesar 50 persen. Menag pun memastikan hubungan Indonesia dengan Saudi cukup baik.  

"Saya gak dengarkan, berapa kali kami rapat gak pernah dengar isu itu, karena kita sebagai Menteri Agama dan Amirul Hajj kami tidak pernah dengar isu itu," ujar Menag saat ditemui Media Centre Haji di Bandara Madinah, Kamis (12/6/2025).  

Hanya saja, ia tak tahu jika ada pihak lain yang mendengar soal pemangkasan itu dari Saudi. Namun yang pasti, jelas Menag, hubungan Indonesia dengan Saudi sangat baik. Meski ada kelemahan, tapi hal itu masih terbilang wajar.  

"Semua negara-negara lain itu juga ada kelemahan, kita ada kelemahan saya mohon maaf, tapi jangan kita dipelintir seolah Saudi minta maaf," kata  Menag. 

Menurut Menag, pelaksanaan haji pada tahun ini terbilang tertib. Jamaah tidak bercampur baur dengan orang-orang yang tak punya nusuk.  "Sekarang air (saat armuzna) melimpah, pun makanan, memang ada satu dua orang terlambat karena macet (Muzdalifah), bagi saya semua normal-normal saja, tidak ada sesuatu yang istimewa," katanya.

Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi mewacanakan pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50 persen pada musim haji 2026. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) usai melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah, Selasa (10/6/2025).

Menurut Gus Irfan, hingga saat ini kuota resmi haji untuk Indonesia tahun depan belum ditetapkan. Biasanya, kuota diumumkan segera setelah musim haji berakhir. Namun, sejumlah dinamika dalam pelaksanaan haji 2025 membuat penetapan kuota tahun depan masih dalam tahap evaluasi. 

Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Kami sedang melakukan negosiasi, karena manajemen haji tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji,” ujar Gus Irfan dalam siaran persnya, Selasa.

Belakangan BP Haji mengklarifikasi itu tersebut. Badan Penyelenggara (BP) Haji memastikan Pemerintah Arab Saudi membatalkan wacana pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50 persen.

"Masyarakat tidak usah khawatir terkait dengan itu. Yang jelas Presiden dan kami yang ditugaskan oleh Presiden 2026 pasti mengawal penuh kuota itu tidak dipotong," Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam konferensi pers di Kantor BP Haji, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025) malam.

Dahnil menjelaskan, ide pemotongan kuota memang sempat disampaikan pihak Saudi sebagai bentuk warning atas buruknya penyelenggaraan haji tahun ini. Namun, menurut Dahnil, wacana tersebut tidak berkembang menjadi keputusan resmi.

Berita Lainnya

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |