Mengapa Merasa Masih Lelah Padahal Sudah Istirahat?

1 day ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa lelah adalah hal lumrah. Namun, bagaimana jika kelelahan itu bersifat persisten, tapi tidak kita sadari atau akui sebagai masalah serius? Inilah yang disebut hidden fatigue atau masked fatigue.

Fenomena ini menggambarkan situasi di mana seseorang mengalami kelelahan yang berkelanjutan, tetapi mungkin pada awalnya tidak menyadari atau menganggapnya sebagai isu penting. Kelelahan bisa menjadi gejala dari berbagai masalah, dan apa yang terasa seperti kelelahan biasa, dalam beberapa kasus, bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis.

Faktor-faktor penyebab hidden fatigue

Hidden fatigue bisa muncul dari beragam pemicu, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Dilansir laman Mayo Clinic, berikut ini faktor-faktor yang dimaksud:

1. Faktor gaya hidup

Pola tidur yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan nutrisi yang tidak memadai (misalnya, defisiensi vitamin) sering kali berkontribusi pada kelelahan tanpa disadari. Seseorang mungkin tidak secara langsung menghubungkan gaya hidupnya dengan rasa lelah yang terus-menerus. Misalnya, sering begadang atau mengonsumsi makanan cepat saji yang minim nutrisi bisa jadi akar masalahnya.

2. Faktor psikologis

Kondisi mental seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat bermanifestasi sebagai kelelahan yang persisten. Kelelahan yang disebabkan oleh faktor psikologis ini sering kali sulit untuk diidentifikasi akarnya, karena gejalanya bisa tumpang tindih dengan kelelahan fisik biasa. Stres kronis, misalnya, dapat menguras energi tubuh dan pikiran secara bertahap.

3. Kondisi medis yang mendasari

Beberapa kondisi medis serius dapat menunjukkan kelelahan sebagai gejala utama atau gejala awal. Contohnya termasuk anemia, infeksi kronis (seperti TBC yang tidak terdiagnosis), gangguan tiroid, atau bahkan jenis kanker tertentu. Kelelahan dalam kasus ini bukanlah sekadar efek samping, melainkan indikator bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh.

4. Efek samping obat-obatan

Beberapa jenis obat, baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas, dapat memiliki efek samping berupa kelelahan. Jika Anda baru memulai atau mengubah dosis obat tertentu dan mulai merasa lelah secara tidak biasa, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

Mengenali tanda-tanda hidden fatigue

Karena sifatnya yang "tersembunyi", mengenali hidden fatigue membutuhkan kepekaan terhadap perubahan dalam diri. Perhatikan tanda-tanda berikut yang mungkin mengindikasikan kamu mengalami jenis kelelahan ini:

1. Kesulitan konsentrasi

Kamu mungkin mulai kesulitan fokus pada tugas-tugas sehari-hari atau sering mengalami brain fog (pikiran berkabut), di mana merasa sulit berpikir jernih.

2. Peningkatan iritabilitas

Kamu merasa lebih mudah frustrasi, marah, atau gelisah daripada biasanya, bahkan oleh hal-hal kecil yang sebelumnya tidak mengganggu.

3. Gangguan tidur

Meskipun merasa lelah, kamu mungkin kesulitan untuk tidur nyenyak. Ini bisa berupa kesulitan tertidur, sering terbangun di malam hari, atau merasa tidak segar meskipun sudah tidur cukup lama.

4. Kehilangan motivasi

Kamu merasa kekurangan energi atau minat untuk terlibat dalam aktivitas yang dulunya menyenangkan, baik hobi maupun tanggung jawab.

5. Gejala fisik

Kelelahan ini sering kali disertai dengan gejala fisik lain seperti nyeri otot, sakit kepala, atau masalah pencernaan seperti sembelit atau diare tanpa alasan yang jelas.

Kapan harus mencari bantuan profesional?

Jika kamu mencurigai diri mengalami hidden fatigue karena merasakan beberapa gejala di atas secara persisten, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dokter atau tenaga medis dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab kelelahan dan merekomendasikan strategi penanganan atau pengobatan yang tepat.

Dalam beberapa kasus, penyesuaian gaya hidup sederhana mungkin sudah cukup untuk mengatasi kelelahan. Ini termasuk memperbaiki kebersihan tidur (misalnya, tidur teratur pada jam yang sama, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman), berolahraga secara teratur, dan mengadopsi pola makan seimbang yang kaya nutrisi. Namun, di lain waktu, jika kelelahan disebabkan oleh kondisi medis yang mendasari seperti anemia, gangguan tiroid, atau masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan, mungkin diperlukan intervensi medis berupa obat-obatan atau terapi khusus. Jangan ragu untuk mencari bantuan karena kelelahan yang tidak ditangani dapat berdampak serius pada kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |