Menteri Israel Desak Netanyahu Akhiri Serangan ke Gaza

23 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Para menteri Israel untuk pertama kalinya mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri perang di Gaza. Mereka menekankan bahwa kerusakan politik dari hari ke hari lebih besar daripada manfaat operasional dari perang tersebut.

Hal ini dilaporkan Channel 12 Israel melaporkan pada Rabu malam. "Sudah waktunya untuk mulai bekerja untuk mengakhiri perang," ujar para menteri senior pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Netanyahu.

Dia menambahkan bahwa para menteri tersebut, bersama dengan pejabat senior pemerintah, mengatakan kepada Netanyahu bahwa seiring berjalannya waktu, kerugian politik lebih besar daripada manfaat operasionalnya.

Saluran tersebut mengatakan pernyataan para menteri Israel muncul setelah apa yang disebutnya sebagai pembicaraan sulit antara Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump, ketika presiden AS menuntut diakhirinya perang.

Dia mencatat, sejak 7 Oktober 2023, kemungkinan mengakhiri perang belum dibahas dalam koalisi pemerintah. Pada Selasa malam, Channel 12, mengutip sumber informasi yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan rincian baru tentang panggilan telepon antara Netanyahu dan Trump pada hari Senin.

Dia menambahkan, "Trump mengatakan kepada Netanyahu pada hari Senin beberapa kalimat yang belum pernah diucapkan oleh pemerintah AS sebelumnya dan itu tampaknya menentukan." Menurut saluran tersebut, Trump dengan jelas mengatakan kepada Netanyahu: "Saya ingin Anda mengakhiri perang."

Oposisi Israel dan keluarga tahanan di Gaza menegaskan bahwa Netanyahu melanjutkan perang untuk menghormati faksi sayap kanan yang lebih ekstrim dalam pemerintahannya, untuk memajukan kepentingan politik pribadinya, khususnya kelanjutan pemerintahannya.

Hamas telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk membebaskan semua tahanan Israel sekaligus, sebagai imbalan atas berakhirnya perang pemusnahan, penarikan tentara Israel dari Gaza, dan pembebasan tahanan Palestina.

Namun Netanyahu, yang dicari oleh keadilan internasional, menghindari keadilan dengan mengusulkan syarat-syarat baru, termasuk perlucutan senjata faksi-faksi Palestina, dan saat ini bersikeras untuk menduduki kembali Jalur Gaza.

Dengan dukungan penuh Amerika, Israel telah melakukan kejahatan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 182.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, dan lebih dari 11.000 orang hilang, serta ratusan ribu orang mengungsi.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |