Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan Malaysia berdiri teguh bersama Republik Islam Iran dalam menolak segala bentuk penjajahan di Gaza, Palestina.
Pernyataan tersebut disampaikan Anwar saat melakukan sambungan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian dari Malaysia, Kamis (5/6/2025) malam waktu setempat. Dalam percakapan itu, keduanya saling mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah.
“Dengan semangat Idul Adha yang menjunjung tinggi nilai pengorbanan dan keadilan, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas keteguhan Presiden Masoud yang secara konsisten membela nasib rakyat Palestina, khususnya di Gaza, yang setiap hari dibantai dan ditindas oleh rezim zionis Israel. Malaysia berdiri teguh bersama Iran dalam menolak segala bentuk penjajahan dan pengusiran terhadap rakyat Gaza,” kata Anwar.
Ia menegaskan politik luar negeri Malaysia tidak tunduk pada kekuatan eksternal, melainkan dibangun atas dasar kepentingan nasional dan keyakinan moral yang kukuh.
Malaysia, lanjut Anwar, mengecam kemunafikan beberapa negara yang mengaku menjunjung hak asasi manusia, tetapi diam membiarkan pembantaian massal berlangsung tanpa tindakan yang bermartabat.
“Berdiam diri terhadap ketidakadilan adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Anwar juga menyampaikan apresiasi atas upaya mulia Presiden Masoud dalam memfasilitasi pemulangan dua warga negara Malaysia yang sebelumnya ditahan di Iran.
Terkait Idul Adha, Anwar mendoakan agar jamaah haji dari kedua negara yang saat ini berada di Tanah Suci Makkah dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar, dan kelak memberi kontribusi bagi kemajuan umat ketika kembali ke tanah air masing-masing.
“Semoga perayaan Idul Adha tahun ini membawa berkah, memperkuat keimanan, serta mempererat persatuan umat di seluruh dunia,” ucap Anwar.
sumber : Antara