OPM Tebar Ancaman untuk Masyarakat Non-Papua, 'Nyawa Anda Ditanggung Sendiri'

11 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA — Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menebar ancamannya kepada masyarakat. Melalui siaran pers yang diterima, Markas Pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meminta agar masyarakat sipil nonPapua yang tinggal di Wamena, di Jayawijaya untuk angkat kaki dari kawasan Papua Pegunungan itu.

Peringatan itu disampaikan OPM menyusul situasi di Wamena yang saat ini menjadi wilayah target penguasaan kelompok separatis. “Manajemen markas pusat TPNPB-OPM mengingatkan kepada seluruh warga imigran (non-Papua) yang sedang mencari makan di Wamena untuk segera keluar dari Wamena, jangan tinggal di Papua,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon, Jumat (6/6/2025).

Sebby mengatakan, TPNPB yang merupakan sayap bersenjata OPM itu, tak akan pandang bulu terhadap siapapun yang akan menjadi target penyerangan kelompok separatis tersebut. “Peringatan ini, dikeluarkan oleh manajemen markas pusat TPNPB demi keamanan Anda, dan nyawa anda ditanggung sendiri jika tidak mengindahkan,” ujar Sebby.

TPNPB-OPM  juga mengingatkan Bupati Jayawijaya Atenius Murib untuk mundur dari jabatannya. Karena kata Sebby, Atenius Murib dinilai tak memihak kepentingan masyarakat di Papua. Bahkan, kata Sebby, baru-baru ini, Bupati Atenius meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri untuk melakukan operasi khusus identifikasi seluruh warga Papua.

Dikatakan, operasi tersebut dengan menyisir orang asli Papua (OAP) di Wamena yang tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia. Dikatakan dia,  OAP yang tak memiliki KTP akan dicap sebagai anggota TPNPB-OPM dan akan ditangkap.

“Jabatan yang anda (Atenius) pegang, hanya untuk membunuh, meneror, dan untuk melakukan intimidasi terhadap orang asli Papua,” kata Sebby.

Wamena adalah ibu kota dari Kabupaten Jayawijaya. Wilayah tersebut merupakan salah satu kota utama di Bumi Cenderawasih. Di Wamena, masyarakatnya bercampur dari beragam suku dan etnis. OAP memang mendominasi di pucuk-pucuk pemerintahan lokal, dan elite.

Namun penguasaan ekonomi, dan pasar dalam pusaran para pendatang dari kalangan nonPapua. Di akhir tahun 2019, Wamena pernah dilanda ketakutan kengerian ketika sekitar 80-an pendatang meninggal dunia dalam kerusuhan, buntut dari peristiwa-peristiwa rasisme terhadap OAP di provinsi-provinsi di Jawa dan Sulawesi.

Baru-baru ini, situasi di Wamena yang merupakan kawasan lembah pegunungan tengah itu, kembali memanas. TPNPB-OPM mengultimatum akan mengepung dan menguasai Wamena. Kelompok separatis bersenjata itu bahkan mengancam akan membunuh bupati.

Mereka juga mengancam akan melakukan penyerangan-penyerangan acak ke kelompok masyarakat pendatang, anggota-anggota TNI, personel Polri. Pekan lalu, dua personel kepolisian ditembak di depan RSUD Wamena oleh kelompok separatis.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |