Muncul Istilah Otrovert, Ahli Jelaskan Bukan Introvert-Ekstrovert

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama ini, studi kepribadian umumnya membagi manusia ke dalam kategori introvert, ekstrovert, dan ambivert.

Namun, muncul konsep baru bernama Otrovert yang disebut mampu menggambarkan sisi sosial seseorang yang tidak sepenuhnya cocok dengan tiga kategori tradisional tersebut.

Istilah "Otrovert" diperkenalkan psikiater Rami Kaminski. Kepribadian ini menggambarkan individu yang tidak merasa memiliki ikatan kuat dengan kelompok sosial tertentu.

Otrovert tetap bisa hadir dalam pesta atau acara sosial, namun biasanya hanya berinteraksi dengan segelintir orang. Mereka lebih mengutamakan hubungan yang tulus dan berkualitas dibanding sekadar menjadi bagian dari kelompok besar.

Ciri utama Otrovert antara lain:

  • Menyukai interaksi sosial, namun lebih banyak mengamati daripada ikut aktif
  • Membangun hubungan mendalam dengan sedikit orang terpilih
  • Lebih nyaman dalam kesendirian atau kelompok kecil dibanding keramaian
  • Mandiri dan teguh secara emosional

Tidak seperti ekstrovert yang mendapatkan energi dari keramaian atau introvert yang lebih memilih menyendiri, Otrovert justru berada di tengah, menikmati interaksi kecil yang bermakna tanpa merasa terikat pada dinamika kelompok.

Dr Kaminski menyebut sejumlah tokoh sejarah seperti Frida Kahlo, Franz Kafka, Albert Einstein, dan Virginia Woolf memiliki kecenderungan Otrovert.

Dalam budaya modern, aktris Kanada Lisa Ray bahkan mengaku sebagai Otrovert. Kepribadian ini dinilai mendorong kemandirian, kreativitas, serta pola pikir nonkonvensional yang bisa menjadi sumber inovasi dan ekspresi.

Kemunculan konsep Otrovert menantang klasifikasi kepribadian tradisional. Bagi individu yang merasa "tidak cocok" dengan kategori umum, konsep ini dapat membantu mereka menerima diri, mengurangi tekanan sosial, serta memanfaatkan kekuatan unik untuk berkembang dalam kehidupan pribadi maupun profesional.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article AS Kalah Jauh, Indonesia Negara Nomor 1 Menurut Studi Harvard

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |