Jakarta, CNBC Indonesia - Utang publik Prancis telah membengkak ke rekor 3,4 triliun euro (Rp 59,5 kuadriliun). Hal ini ditunjukkan oleh data resmi pada hari Kamis (25/9/2025).
Angka dari badan statistik INSEE menunjukkan Perdana Menteri (PM) Sebastien Lecornu, mantan menteri pertahanan, kini menghadapi utang yang mencapai 115,6% dari produk domestik bruto (PDB) Prancis pada kuartal-II (Q2) 2025. Utang tersebut naik dari 3,3 triliun euro (Rp 57,75 kuadriliun) pada bulan Maret, yang setara dengan 113,9% dari PDB.
Lecornu diangkat oleh Presiden Emmanuel Macron awal bulan ini untuk menggantikan Francois Bayrou, yang digulingkan oleh parlemen dalam pertikaian mengenai anggaran penghematannya setelah hanya sembilan bulan menjabat.
Lecornu belum membentuk pemerintahan baru namun harus menyerahkan usulan anggaran kepada parlemen pada pertengahan Oktober.
Sementara itu, serikat pekerja Prancis telah mengumumkan demonstrasi baru untuk 2 Oktober setelah ratusan ribu orang memprotes di seluruh negeri minggu lalu, atas rencana penghematan Macron.
Lecornu, kepala pemerintahan ketujuh Macron sejak 2017, mencoba menenangkan kemarahan dengan berjanji akan menghapuskan hak istimewa seumur hidup bagi mantan PM dan rencana Bayrou untuk menghapus dua hari libur nasional.
Bayrou sebelumnya mengusulkan serangkaian langkah yang dikatakannya akan menghemat 44 miliar euro (Rp 770 triliun) untuk menekan tingginya utang Prancis.
(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Video: Bayar Utang Lancar, Kenapa Ekonomi RI Dibilang Rawan?