Pembiayaan Ekspor LPEI Tembus Rp26 Triliun

8 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO — Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat total penyaluran pembiayaan lebih dari Rp26 triliun hingga akhir Juni 2025 melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE). Dana tersebut disalurkan untuk memperkuat ekspor produk unggulan nasional dan mendukung pengembangan kawasan pariwisata strategis, termasuk Labuan Bajo.

“Total penyaluran program itu sudah lebih dari Rp26 triliun dan menembus lebih dari 90 negara. Kemudian menciptakan devisa negara lebih dari Rp66 triliun,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, dalam Media Briefing di Labuan Bajo, Kamis (10/7/2025).

Dana PKE menyasar ekspor komoditas utama seperti pesawat, kereta api, vaksin, alat kesehatan, furnitur, makanan olahan, dan produk kimia. Selain pasar tradisional seperti AS dan Eropa Barat, LPEI juga menargetkan negara-negara nontradisional di Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa Timur.

Salah satu andalan LPEI adalah subprogram PKE Kawasan dengan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,6 triliun. Hingga pertengahan 2025, realisasi pembiayaan mencapai Rp8,3 triliun, menjangkau lebih dari 50 negara sesuai KMK No. 460/2023. Di Afrika, program ini telah masuk ke 33 persen negara dengan nilai pembiayaan Rp5,15 triliun.

Komoditas utama yang diekspor melalui PKE Kawasan meliputi produk kimia (21 persen), minyak nabati (21 persen), kertas (16 persen), rempah-rempah (11 persen), dan produk kayu (11 persen). Negara tujuan mencakup Nigeria, Mesir, Ghana, Afrika Selatan, Mozambik, Angola, Mauritius, Pantai Gading, Kongo, dan Benin.

Di sektor pariwisata, LPEI telah menyalurkan lebih dari Rp1 triliun untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo. Sebagian pembiayaan, sekitar Rp500 miliar, berasal langsung dari program PKE dan disalurkan melalui skema sindikasi perbankan atau blended financing.

Fasilitas ini mendukung pembangunan Hotel Meruorah, kawasan komersial, marina, dan infrastruktur penunjang lainnya. Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti, Ferry Snyders, menyebut peningkatan tajam kunjungan wisatawan asing sejak hotel tersebut beroperasi.

“Pada 2022, wisatawan asing di Hotel Meruorah hanya 10,4 persen. Di 2023 naik menjadi 20,4 persen, dan per Juni 2025 mencapai 57,4 persen,” ujarnya.

Berdasarkan kajian InterCAFE IPB, dampak ekonomi dari program ini signifikan. Kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai Rp437,3 miliar, menyerap 6.536 tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan rumah tangga hingga Rp1,48 triliun.

Program PKE Labuan Bajo menjadi bukti konkret keterlibatan negara dalam membangun ekosistem ekspor berbasis pariwisata. Selain memperkuat devisa dari sektor jasa, program ini turut membuka ruang pertumbuhan ekonomi lokal.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |