Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka potensi mengalihkan subsidi LPG untuk dimetil eter (DME), yang merupakan produk hilirisasi batu bara untuk menggantikan LPG. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka potensi mengalihkan subsidi LPG untuk dimetil eter (DME), yang merupakan produk hilirisasi batu bara untuk menggantikan LPG.
“Kami lagi memperhitungkan berapa HPP (harga pokok penjualan) untuk DME. Kalau memang ada subsidi, itu merupakan pengalihan subsidi dari LPG yang ada pada saat ini,” ujar Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Pemerintah berencana melakukan hilirisasi batu bara menjadi DME untuk menggantikan LPG. Dengan demikian, pemerintah berharap Indonesia tidak lagi bergantung pada impor LPG.
DME merupakan bahan bakar sintetis hasil gasifikasi batu bara yang dapat digunakan sebagai alternatif LPG dalam kebutuhan rumah tangga maupun industri.
Kementerian ESDM memperkirakan total konsumsi LPG pada 2026 kurang lebih sekitar 10 juta metrik ton (MT). Sementara itu, kapasitas produksi nasional berada di angka 1,3–1,4 juta MT per tahun.
Kesenjangan antara kebutuhan nasional dan kapasitas produksi tersebut, kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, menyebabkan Indonesia mengalami defisit LPG sekitar 8,6 juta MT yang akhirnya dipenuhi dengan impor. Oleh karena itu, Kementerian ESDM menegaskan pentingnya realisasi proyek DME.
Pada kesempatan terpisah, Danantara menyampaikan proyek hilirisasi batu bara menjadi bahan bakar dimetil eter (DME) membutuhkan subsidi agar harganya setara LPG. “Sekarang LPG juga subsidi, kan? Kalau gambarannya sih, kira-kira nanti sama, memerlukan subsidi juga,” ujar Senior Director Oil & Gas and Petrochemical Danantara Indonesia Wiko Migantoro ketika ditemui di Jakarta, Rabu (10/12).
Wiko menyampaikan saat ini Danantara masih menyelesaikan studi kelayakan atau feasibility study (FS) untuk proyek DME. Hasil dari FS tersebut akan dikomunikasikan bersama Satuan Tugas Hilirisasi dan Ketahanan Energi untuk menemukan pola distribusi dan nilai komersial yang baik.
Adapun yang menjadi Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
sumber : Antara

3 hours ago
1














































