REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah meningkatnya urgensi krisis iklim global dan kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan, Jakarta Garden City tampil sebagai pelopor pengembangan kawasan hunian ramah lingkungan di kawasan timur Ibu Kota. Proyek pengembangan skala kota (township) ini merupakan persembahan PT Mitra Sindo Sukses, anak usaha PT Modernland Realty Tbk., yang mengusung visi pembangunan kota masa depan yang hemat energi, ekologis, dan memperhatikan kualitas hidup penghuninya.
Direktur Residential & Commercial PT Modernland Realty Tbk., Sami Miettinen, menyatakan bahwa prinsip keberlanjutan menjadi fondasi utama dalam perencanaan kawasan tersebut.
"Kami percaya bahwa masa depan kota harus dirancang hari ini. Jakarta Garden City adalah laboratorium hidup bagi solusi perkotaan yang inovatif dan bertanggung jawab secara ekologis," ujar Sami dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/6/2025).
Pengelolaan sampah berbasis komunitas juga menjadi prioritas dalam pengembangan kawasan ini. Setiap klaster hunian dilengkapi dengan fasilitas pemilahan sampah organik dan anorganik, yang dirancang untuk membentuk perilaku sadar lingkungan sejak dari rumah.
"Konsep hunian yang kami tawarkan bukan sekadar estetika dan kenyamanan, tetapi menyatu dengan visi jangka panjang: bagaimana setiap rumah bisa menjadi bagian dari solusi atas isu lingkungan, bukan justru menjadi penyebabnya," tambahnya.
Desain rumah-rumah di Jakarta Garden City menerapkan pendekatan arsitektur tropis modern. Elemen seperti ventilasi silang alami, bukaan besar untuk pencahayaan alami, dan instalasi pemanen air hujan menjadi standar baru, yang tidak hanya menghemat energi dan air, tetapi juga meningkatkan kenyamanan secara alami.
Sami menekankan bahwa transformasi kawasan ini merupakan bagian dari tanggung jawab korporasi dalam membangun ruang hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.
"Kami tidak sekadar membangun rumah, tapi membangun masa depan. Setiap keputusan dalam pengembangan Jakarta Garden City kami dasarkan pada prinsip efisiensi energi, ketahanan air, dan konservasi lingkungan," ujarnya.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga menyentuh dimensi sosial. Pengembang aktif membentuk komunitas sadar lingkungan melalui program edukasi penghuni, workshop urban farming, serta penyediaan ruang terbuka hijau di setiap zona hunian.
"Kami membangun komunitas yang sadar lingkungan. Semua elemen dirancang untuk membentuk pola hidup yang harmonis dengan alam," tutur Sami.
Jakarta Garden City saat ini telah berkembang menjadi kawasan hunian dan komersial terintegrasi di atas lahan seluas lebih dari 370 hektare. Kawasan ini dilengkapi danau seluas 15 hektare serta taman tepi danau seluas 7 hektare, yang menjadi bagian dari ruang terbuka hijau yang mencakup sekitar 30 persen dari total area pengembangan.
Aksesibilitas juga menjadi keunggulan utama. Jakarta Garden City terhubung langsung dengan berbagai infrastruktur penting seperti Tol JORR, Tol Dalam Kota, dan Tol Jakarta–Cikampek. Kawasan ini juga akan semakin terkoneksi dengan hadirnya proyek-proyek besar seperti LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta–Bandung, dan rencana MRT Fase III.
"Kami sedang membuktikan bahwa konsep kota hijau bukan sekadar wacana. Kami ingin menjadi contoh nyata bahwa pembangunan yang ramah lingkungan juga bisa memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial yang tinggi," tegas Sami.