Jakarta, CNN Indonesia --
Termin adalah istilah yang umumnya kerap dijumpai dalam dunia bisnis dan ekonomi. Biasanya dalam dokumen termin akan tercantum poin-poin yang berhubungan dengan transaksi, seperti tanggal jatuh tempo hingga jumlah pembayaran.
Termin menyerupai sistem pembayaran kredit atau cicilan yang sesuai dengan akad atau keputusan bersama. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian, jenis, fungsi, manfaat, dan contoh termin berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian termin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), termin adalah jangka waktu, babak, dan tahap. Jika melihat dari konteks ilmu ekonomi, termin berarti sistem pembayaran yang telah disepakati tahapan dan waktunya oleh kedua pihak.
Ditambahkan dalam buku Panduan Lengkap Membangun Rumah, termin adalah metode atau cara pembayaran dalam dokumen perjanjian yang dikaitkan dengan prestasi kemajuan pekerjaan atau sering disebut dengan bobot prestasi.
Contohnya termin akan dilakukan setiap bobot pekerjaan sudah mencapai 25%, 25%, 25%, 20%, dan terakhir 5%. Biasanya pembayaran sebanyak 5% dilakukan setelah selesai masa pemeliharaan.
Sistem termin biasanya dilakukan ketika pembeli tidak sanggup membayar sekaligus atau penjual membutuhkan waktu secara bertahap untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Jenis-jenis termin
Melansir dari beberapa sumber, termin pembayaran memiliki beberapa jenis, berikut masing-masing penjelasannya:
1. End of Month (EOM)
Menurut buku Microsoft Excel untuk Keterampilan Vokasional, termin EOM atau end of month berarti jatuh tempo atau batas pembayaran ada di akhir bulan transaksi terjadi atau paling lambat akhir bulan berjalan.
Jadi, kamu perlu memperhatikan dengan seksama apakah di akhir bulan atau pada tanggal tertentu di akhir bulan, seperti tanggal 30 atau 31.
2. Termin n/30
Termin n/30 berarti batas waktu pembayaran adalah 30 hari setelah pembeli menerima barang atau jasa. Contohnya, pembeli menerima barang atau jasa pada tanggal 1 Maret, maka tanggal jatuh tempo pembayaran adalah 31 Maret.
3. n/15 dengan EOM
Jenis termin ini berarti pembeli harus melakukan pembayaran pada 15 hari setelah akhir bulan dilakukan perjanjian. Contohnya pembeli melakukan transaksi pada 5 September, berarti tanggal jatuh temponya adalah 15 Oktober.
4. n/30, 5/10
Jenis termin ini banyak digunakan oleh pebisnis. Sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, termin n/30 berarti jatuh tempo pembayaran adalah 30 hari setelah menerima barang atau jasa.
Sementara 5/10 berarti jika pembayaran terjadi sebelum 10 hari dari batas waktu tersebut, maka pembeli mendapatkan potongan sebesar 5%. Besarnya potongan akan berbeda-beda setiap perjanjian sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
5. 5/10 dengan EOM
Jenis termin ini berarti tenggat waktu pembayaran adalah akhir bulan. Kemudian 5/10 berarti jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari dari tenggat waktu, maka pembeli akan mendapatkan potongan sebanyak 5%.
Fungsi termin
Termin memiliki sejumlah fungsi, berikut penjelasan masing-masing fungsinya:
1. Bukti progres yang berlangsung
Jika pembeli menggunakan sistem pembayaran termin atas transaksi yang terjadi, waktu pembayaran bisa disesuaikan dengan bagaimana progres pengerjaan yang berlangsung.
Dengan begitu pembeli bisa menentukan pembayaran pertama kepada penjual ketika progres pengerjaan telah mencapai angka yang diinginkan.
2. Dokumen sah transaksi
Biasanya dalam dokumen termin akan tercantum poin-poin yang berhubungan dengan transaksi yang berlangsung, seperti tanggal jatuh tempo hingga jumlah pembayaran.
Dengan demikian, dokumen termin bisa menjadi bukti sah bahwa tentang transaksi yang berlangsung.
3. Bukti perjanjian kerja
Dokumen termin juga bisa menjadi bukti bahwa telah terjadi perjanjian kerja atau kesepakatan kerja antara penjual dan pembeli.
4. Sebagai cara pembayaran
Setiap termin akan memiliki kapan tanggal pembayaran yang harus dilakukan pembeli sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Dokumen ini yang nantinya menjadi jangka waktu kapan harus melakukan pembayaran.
Manfaat termin
Ssistem pembayaran termin memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
- Membantu pembeli menyiapkan uang karena waktu pembayaran yang jelas.
- Membantu proyek bisa berjalan dan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.
- Sebagai motivasi menyelesaikan pekerjaan karena jika target belum tercukupi sesuai persennya maka tidak ada pembayaran.
- Beban biaya yang ditanggung akan lebih kecil karena dibagi menjadi beberapa tahapan.
Contoh pembayaran termin
Melansir dari buku Sakti Tembus Tes CPNS, berikut contoh pembayaran termin:
Pada 1 April 2006, perusahaan menjual secara kredit barang seharga Rp1.000.000 dengan termin 5/10, n/30. Kemudian pembeli membayar pada 10 April 2006 berarti pembeli mendapatkan potongan sebesar 5% karena telah melunasinya sebelum 10 hari dari batas jatuh tempo.
Maka potongan yang didapatkan adalah 5% x 1.000.000 = Rp50.000. Jumlah yang harus dibayarkan oleh pembeli adalah Rp1.000.000 - Rp50.000 = Rp950.000.
Demikian pengertian, jenis, fungsi, manfaat, dan contoh termin. Jadi, termin adalah sistem pembayaran yang telah disepakati tahapan dan waktunya oleh kedua pihak.
(via/juh)