Perang Memanas, Iran Ogah Koordinasi dengan Badan Pengawas Nuklir PBB

11 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 15 Jun 2025 09:40 WIB

Iran menegaskan tidak ingin bekerja sama lebih lanjut dengan Badan Energi Atom Internasional yang merupakan badan pengawas nuklir afiliasi PBB. Iran menegaskan tidak ingin bekerja sama lebih lanjut dengan Badan Energi Atom Internasional yang merupakan badan pengawas nuklir afiliasi PBB. Ilustrasi. (REUTERS/Ronen Zvulun).

Jakarta, CNN Indonesia --

Iran menegaskan tidak ingin bekerja sama lebih lanjut dengan Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/ IAEA) yang merupakan badan pengawas nuklir afiliasi Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

Pernyataan itu lantara sikap IAEA yang bungkam setelah Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran. Serangan itu telah berdampak pada kerusakan fasilitas nuklir di Natanz, Khondab, hingga Khorramabad.

"Tidak masuk akal jika lokasi-lokasi yang damai ini diserang dan badan tersebut tetap diam," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Iran Kazem Gharibabadi, seperti diberitakan Al Jazeera pada Minggu (15/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iran tidak akan lagi bekerja sama dengan badan tersebut... seperti yang pernah dilakukan sebelumnya," lanjutnya.

Iran juga mengancam tidak akan memberi tahu IAEA jika akan mengambil tindakan khusus untuk melindungi fasilitas dan sumber energi nuklirnya.

Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dimulai pada Jumat (13/6). Sejak saat itu, Israel meluncurkan serangan yang menargetkan berbagai fasilitas nuklir Iran, fasilitas nuklir di Natanz, Pusat Teknologi Nuklir di Esfahan, kompleks nuklir di Arak, hingga pabrik pengayaan uranium di Fordow.

Israel juga menyerang markas besar IRGC, depot amunisi IRGC di Kermanshah, situs pertahanan udara Hazrat-e Masoumeh, pangkalan militer Piranshahr, hingga fasilitas rudal bawah tanah di Kermanshah.

Serangan yang menggunakan ratusan amunisi itu merusak 150 titik sasaran dengan tujuan untuk menghambat program nuklir Iran.

Iran kemudian membalas dengan melakukan serangkaian serangan ke Tel Aviv, Rishon LeZion, dan Distrik Utara. Serangan terbaru terjadi ketika Iran meluncurkan rudal ke Israel bagian utara dan tengah pada Minggu (15/6) pagi waktu setempat.

Serangan itu menyebabkan warga Israel diminta tetap berada di dekat tempat berlindung alias shelter. Sirine juga kembali berbunyi di seluruh negeri saat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menginstruksikan warga untuk tidak bepergian.

Dikutip dari Al Jazeera, rudal Iran yang menghantam kawasan utara Israel telah menewaskan tiga orang. Beberapa korban lainnya juga dikhawatirkan masih terjebak di reruntuhan akibat serangan tersebut.

"Sistem pertahanan negara sedang beroperasi untuk mencegat ancaman tersebut," ungkap IDF, seperti diberitakan CNN.

(frl/sfr)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |