"Perang" Trump Nggak Ngefek! Ekspor China Lampaui Target, Naik 8,3%

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor China melonjak hingga 8,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan September. Data terbaru disampaikan General Administration of Customs (Administrasi Umum Kepabeanan), Senin (13/10/2025).

Angka tersebut melampaui proyeksi 6% dan meningkat dari kenaikan 4,4% pada Agustus. Perdagangan luar negeri China tumbuh lebih cepat dari perkiraan bulan lalu, di tengah kekhawatiran baru akan eskalasi besar dalam perang tarif antara China dan Amerika Serikat (AS).

Mengutip Trading Economics, ekspor meningkat ke level tertinggi tujuh bulan sebesar US$328,6 miliar pada September 2025. Hal ini menandai laju pengiriman keluar tercepat sejak Maret, karena produsen menemukan pasar baru di luar AS sementara kesepakatan tarif dengan Presiden Donald Trump masih belum tercapai.

Secara year-to-date, ekspor China naik 6,1% yoy, mencapai total US$ 2,78 triliun. Selama periode tersebut, pertumbuhan ekspor tercatat dalam beberapa kategori, antara lain produk pertanian (1,4%), pupuk (59,6%), produk keramik (0,8%), sirkuit terpadu (23,3%), mobil (10,8%), modul layar panel datar CD (9,6%), dan kapal (21,4%).

Ekspor meningkat ke Jepang (4,4%), Hong Kong (12,6%), Taiwan (11,1%), Australia (4,3%), India (12,9%), ASEAN (14,7%), dan Uni Eropa/UE (8,2%). Sebaliknya, ekspor ke AS merosot sebesar 16,9% sementara ekspor ke Rusia (-11,3%) dan Korea Selatan (Korsel) turun sebesar 0,3%.

Sebelumnya, kekhawatiran meningkat selama akhir pekan bahwa perang dagang tahun ini antara dua ekonomi terbesar dunia akan semakin memburuk menyusul ancaman Trump untuk mengenakan tarif tambahan 100% terhadap semua barang China. Beijing, pada gilirannya, menuduh Washington bertindak tidak adil, dengan Kementerian Perdagangannya pada hari Minggu menyebut ancaman tersebut sebagai "contoh tipikal 'standar ganda'".

Trump menyampaikan nada yang lebih lunak pada hari Minggu. Ia menulis dalam sebuah unggahan media sosial bahwa AS "ingin membantu China, bukan merugikannya".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kena Hajar Kanan-kiri, Industri China Mampu 'Bangkit dari Kubur'

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |