Peternak pastikan kenaikan harga ayam tak berkaitan dengan pasokan MBG

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Sekretaris Jenderal Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Wayan Suadnyana menegaskan kenaikan harga ayam di pasaran tidak ada kaitannya dengan pasokan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"MBG itu kan ada harga kontrak dia sehingga tidak berubah-ubah. Kadang-kadang beberapa teman yang penyuplai MBG dia akan melakukan stocking. Nah stocking inilah yang seolah-olah sedikit membuat harga karkas itu ketarik," kata Wayan seusai rapat dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian, di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan pasokan ayam untuk program MBG telah diatur melalui sistem kontrak harga yang tetap, sehingga tidak menimbulkan gejolak pasar maupun penarikan pasokan secara besar-besaran di tingkat peternak.

Menurutnya, sebagian peternak atau pemasok MBG memang melakukan penyimpanan sementara atau stocking, namun langkah tersebut bersifat terbatas dan tidak berdampak signifikan terhadap harga ayam utuh di pasaran.

Program MBG sendiri hanya memanfaatkan bagian tertentu dari ayam, khususnya bagian dada tanpa tulang (boneless breast) atau parting, dengan porsi sekitar 50 gram untuk kebutuhan gizi harian anak.

Kondisi tersebut membuat harga bagian tertentu seperti dada ayam terlihat lebih tinggi dibandingkan ayam utuh, karena proses pemotongan dan permintaan pasar yang berbeda dari rantai distribusi umum.

Wayan menegaskan perbedaan harga ayam di pasaran sering kali disebabkan oleh perbedaan jenis produk, di mana harga karkas utuh berkisar antara Rp35.000 hingga Rp37.000 per kg, sedangkan bagian dada mencapai Rp44.000 hingga Rp45.000 per kg.

"Maka data tadi yang dibilang harga itu Rp44.000-Rp45.000 per kg itu perlu informasi yang jelas jangan-jangan itu bukan utuh, ayam utuh karkas, jangan-jangan itu adalah parting, apakah itu BLD (Boneless Dada) apakah itu parting paha bawah, paha atas, jangan-jangan begitu," jelasnya.

Dia menyebutkan produksi ayam hidup di kandang rata-rata mencapai harga Rp22.500 per kilogram dengan harga anak ayam umur sehari (day old chick/DOC) berkisar antara Rp6.500 hingga Rp7.500 per ekor masih dalam batas wajar.

Dia pun memastikan ketersediaan ayam nasional tetap aman dengan pasokan yang stabil dari peternak rakyat dan perusahaan integrator, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan pasokan.

Menurut Wayan, justru program MBG memberi dampak positif karena menumbuhkan permintaan protein hewani dalam negeri sekaligus memperluas pasar ayam potong di kalangan masyarakat dan pelajar sekolah.

Kebutuhan ayam untuk program MBG disebut sangat kecil dibandingkan produksi nasional, sehingga tidak mungkin menimbulkan gejolak harga di tingkat produsen maupun konsumen akhir.

Wayan mengingatkan persepsi publik yang mengaitkan kenaikan harga ayam dengan MBG harus diluruskan agar tidak memunculkan kekhawatiran yang dapat mengganggu stabilitas pasar unggas nasional.

Ia menjelaskan setiap kenaikan harga di lapangan juga dipengaruhi oleh biaya distribusi dan margin pedagang, bukan semata karena keterbatasan stok dari peternak maupun perusahaan besar.

Dia menilai keseimbangan antara harga pakan, DOC, dan ayam hidup sudah cukup terjaga, berkat kerja sama erat antara peternak, pemerintah, dan perusahaan pembibit unggas di seluruh Indonesia.

Ia berharap pemerintah terus mengoptimalkan komunikasi publik agar masyarakat memahami bahwa program MBG bertujuan meningkatkan gizi anak bangsa tanpa menekan pelaku usaha perunggasan.

Dengan suplai ayam yang melimpah dan sistem distribusi yang terkendali, GOPAN optimistis harga ayam akan tetap stabil menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026 di seluruh wilayah Indonesia.

"Kalau lihat dari data suplai, DOC dari demand itu berlebih. Saya pikir nggak usah khawatir, pasti sampai Natal dan Tahun Baru amanz Kenapa saya berani bilang aman? Karena di hulunya itu kan jumlah DOC dengan demand itu lebih banyak suplai sebenarnya," kata Wayan.

sumber : antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |