PGN Optimis Raih Margin Positif Berkelanjutan ke Depan

6 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan kode saham PGAS optimis dapat meraih margin positif secara berkelanjutan, didukung oleh penguatan fundamental operasional. Sejumlah portofolio, khususnya pemanfaatan LNG, mendapatkan sambutan positif dari pasar, sehingga turut berkontribusi terhadap kinerja niaga gas dan pendapatan perusahaan.

“Pada saat ketersediaan gas pipa menurun sejak Mei 2024, kami menyalurkan pasokan LNG sekitar tiga kargo, dan hal itu memberikan optimasi dari sisi penyaluran gas demi memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Alhamdulillah, dapat diterima oleh pasar. Penyaluran LNG terus berjalan dan hingga semester I 2025, volume yang telah disalurkan mencapai lima kargo,” ujar Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo.

Pada 2024, porsi LNG yang disalurkan mencapai tiga persen dari total volume gas bumi ke seluruh sektor pelanggan. “Di tahun 2025, kami berharap dapat menyalurkan LNG lebih dari sepuluh persen dari total volume penyaluran gas,” kata Fadjar.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa ekspektasi peningkatan persentase penyaluran LNG hingga lima belas persen dari total gas bumi mencerminkan komitmen PGN dalam mendukung pasar yang selama ini bergantung pada gas pipa. PGN juga terus mengupayakan agar LNG dapat direalisasikan dengan harga yang kompetitif.

Dari sisi transmisi gas bumi, PGN berhasil menyalurkan sebesar 1.543 MMSCFD sepanjang 2024. Capaian ini ditopang oleh kenaikan produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) serta beroperasinya Pipa Senipah–Balikpapan, yang memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan.

Sementara itu, volume Terminal Usage Agreement (TUA) di FSRU Lampung mencapai 72 BBTUD sepanjang 2024. “Jika melihat tren historis tahunan, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan, seiring dengan menurunnya pasokan gas pipa. PLN juga turut memanfaatkan FSRU Lampung, yang memberikan nilai tambah bagi pendapatan serta mendukung pelayanan ke PLN,” jelas Fadjar.

Di sisi lain, bisnis LNG trading internasional yang telah dimulai sejak 2024 juga akan dilanjutkan pada 2025. PGN berhasil menjual tujuh kargo LNG di pasar global. “Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, margin yang diperoleh sangat baik dan memberikan kontribusi tambahan terhadap laba PGAS pada 2024, dan akan berlanjut di 2025,” imbuhnya.

PGN juga tengah melakukan penjajakan untuk perpanjangan kontrak dengan pasar internasional guna melanjutkan LNG trading pada 2026. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan bisnis LNG global.

Penguatan fundamental bisnis juga didukung oleh proyek strategis baik pipeline maupun beyond pipeline, dengan realisasi belanja modal (CAPEX) mencapai Dolar AS 255 juta pada 2024. Proyek-proyek strategis antara lain pembangunan Pipa Cikampek–Plumpang, Pipa Tegal–Cilacap, serta revitalisasi tangki LNG di Arun yang sangat dinanti utilisasinya oleh pelanggan. Proyek-proyek ini dinilai sebagai peluang untuk mendongkrak margin positif PGN ke depan.

Di samping itu, PGN juga terus menjalankan strategi efisiensi biaya dan pengelolaan liabilitas guna menjaga kinerja keuangan tetap sehat. Upaya perbaikan tersebut membuahkan hasil, di mana laba bersih (bottom line) tahun 2024 tercatat sebesar Dolar AS 339,4 juta dan EBITDA mencapai Dolar AS 1,077 miliar.

“Menurut saya, kinerja tahun 2024 cukup menjanjikan. Kami berkomitmen kepada seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham untuk terus memperkuat fundamental operasional demi menjaga keberlanjutan laba di masa depan. Terkait dengan dividen yield sebesar sembilan hingga sepuluh persen, hal ini menjadikan PGAS sebagai pilihan strategis bagi investor di sektor energi. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja PGN ke depan,” tutup Fadjar.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |