Kapal tanker Gamsunoro berada di Tuzla, Istanbul, Turki, Kamis (24/10/2024). Pertamina International Shipping (PIS) melakukan docking kapal Gamsunoro untuk keandalan operasional dalam distribusi energi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mencetak pendapatan sebesar 3,48 miliar dolar AS di 2024 atau naik 4,48% dari 3,33 miliar dolar AS di 2023. Begitu pula dengan pertumbuhan laba, yang melaju 69,31% dari 329,9 juta dolar AS di 2023 menjadi 558,60 juta dolar AS di 2024.
Corporate Secretary PIS Muhammad Baron mengatakan, kinerja keuangan PIS yang positif ini membuktikan bahwa transformasi bisnis yang selama ini diusung sudah berada di jalan yang tepat serta menegaskan PIS sebagai salah satu perusahaan logistik maritim dengan reputasi yang baik di Asia. "Pertumbuhan bisnis ini juga tidak sekadar menandai kemajuan perusahaan, tapi juga meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap ketahanan energi nasional,"ujar dia lewat keterangan tertulis, Kamis (26/6/2025).
Sepanjang 2024, PIS terus memprioritaskan pelayanan untuk memastikan keamanan dan kelancaran dalam mengangkut energi ke penjuru negeri. Sebagai urat nadi distribusi BBM dan LPG di Indonesia, PIS tercatat mengangkut sebanyak 161 miliar liter energi, berupa BBM dan LPG.
Untuk pengangkutan energi ini, PIS memastikan performa optimal dengan kapal-kapal berstandar internasional. Pada 2024, PIS memperkuat kapasitas angkutnya dengan 10 armada tanker yakni berupa 4 tanker VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni; VLGC Pertamina Gas Caspia, VLGC Pertamina Gas Dahlia, VLGC Pertamina Gas Tulip, VLGC Pertamina Gas Bergenia. Lalu tanker, PIS Jawa, PIS Kalimantan, PIS Kerinci, PIS Rinjani, PIS Rokan, dan PIS Natuna, sehingga total kapal milik PIS mencapai 102 unit hingga akhir tahun 2024.
“PIS terus melakukan penguatan armada dan meningkatkan kapasitas transportasi kargo domestik untuk ke depan, sesuai dengan pertumbuhan permintaan energi nasional. PIS menargetkan peningkatan kapasitas angkutan, untuk memastikan ketersedian energi dan mendukung Asta Cita kemandirian energi nasional," imbuh Baron.