CNN Indonesia
Selasa, 15 Apr 2025 11:36 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden RI Prabowo Subianto menceritakan kedekatannya dengan Kepala Negara Yordania, Raja Abdullah II.
Ia menyatakan bahwa Raja Abdullah II merupakan sahabat lamanya. Prabowo mengatakan mereka mengenal sudah sangat lama.
"Memang sahabat lama, waktu kita masih muda," kata Prabowo di Amman, Yordania, Senin (14/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyatakan bahwa persahabatan itu masih terjalin hingga kini. Keduanya masih bersahabat dengan baik.
Ia pun berkelakar bahwa meski usia mereka sudah tua. Namun keduanya masih memiliki semangat yang tinggi dalam membangun bangsa
"Sekarang masih berjiwa muda," ucapnya.
Raja Abdullah II naik takhta sebagai Raja Yordania sejak 1999 silam. Ia menggantikan ayahnya, Raja Hussein yang meninggal dunia pada 7 Februari 1999.
Sementara Prabowo, dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 kemarin usai memenangkan kontestasi di Pilpres 2024.
Dalam kunjungan resmi ke Yordania pada 13-14 April 2025. Prabowo dengan Raja Abdullah II banyak menunjukkan momen kedekatan mereka.
Prabowo tiba di Bandar Udara Militer Marka, Yordania pada Minggu (13/4) sore waktu setempat. Kehadirannya disambut langsung Raja Abdullah II.
Raja Abdullah II menyambut Prabowo di bawah tangga pesawat kepresidenan. Ia pun langsung menjabat tangan dan memeluk Prabowo yang baru turun dari pesawat.
Usai upacara penyambutan di Bandar Udara Militer Marka. Prabowo pun bergegas ke hotel tempat ia menginap selama kunjungan resmi di Yordania.
Raja Abdullah II pun menyopiri langsung Prabowo dari Bandar Udara Marka menuju hotel. Prabowo duduk tepat di samping Raja Abdullah yang menyetir mobilnya.
Pada malam harinya, Prabowo pun diundang dalam jamuan makan malam pribadi di kediaman Raja Abdullah II.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan hal itu menandakan kedekatan personal kedua kepala negara.
Kehangatan penyambutan ini juga sekaligus menjadi simbol eratnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania serta menegaskan posisi penting RI dalam hubungan kawasan Timur Tengah.
(mnf/dna/bac)