CNN Indonesia
Minggu, 08 Jun 2025 15:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengerahkan 2.000 personel pasukan Garda Nasional ke Los Angeles guna menangani aksi demonstrasi dan kerusuhan yang menentang operasi dan razia imigran gelap oleh agen federal.
Mengutip Reuters, Minggu (8/6), langkah tersebut diumumkan saat ratusan demonstran turun ke jalan dalam dua hari berturut-turut, memprotes keberadaan petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di kawasan tersebut.
Aksi demonstrasi dan kerusuhan berlangsung di wilayah Paramount, Los Angeles tenggara. Sejumlah demonstran terlihat membawa bendera Meksiko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sekitar 60 orang berkumpul dalam aksi lanjutan di pusat kota Los Angeles pada Sabtu (7/6) malam sambil meneriakkan slogan seperti "ICE out of L.A.!"
Gedung Putih dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa Presiden Trump menandatangani nota kepresidenan untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional guna mengatasi situasi yang kembang.
Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan Pentagon siap mengerahkan pasukan aktif jika kekerasan berlanjut. Ia menambahkan bahwa personel Marinir di Camp Pendleton, dekat Los Angeles, telah berada dalam status siaga tinggi.
"Jika kekerasan terus terjadi, kami tidak akan ragu untuk bertindak," kata Hegseth.
Keputusan tersebut mendapat kecaman dari Gubernur California Gavin Newsom. Ia menyebut langkah itu sebagai tindakan provokatif dan tidak perlu.
Dalam unggahan di platform X, Newsom mengatakan bahwa pengerahan Garda Nasional bukan karena kekurangan aparat.
Ia menuduh Trump menginginkan tontonan. Ia menyerukan agar warga tidak terprovokasi dan menyuarakan aspirasi secara damai.
Newsom juga mengecam pernyataan Hegseth yang mengancam akan mengerahkan marinir sebagai tindakan yang tidak waras.
Menanggapi kritik tersebut, Trump melalui platform Truth Social menyatakan bahwa jika Gubernur Newsom dan Wali Kota Los Angeles Karen Bass tidak dapat mengendalikan situasi, maka pemerintah federal akan turun tangan dan menyelesaikan masalah, kerusuhan dan penjarahan, sebagaimana mestinya.
Menurutnya, protes mencerminkan ketegangan antara pemerintah federal yang dipimpin Partai Republik dengan pemerintah lokal di Los Angeles yang dikuasai Demokrat.
Wilayah ini dikenal memiliki populasi besar warga Hispanik dan imigran, berdasarkan data sensus terbaru.
(ldy/agt)