Presiden Brasil usai Dihajar Tarif Trump: Anda Bukan Kaisar Dunia

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyemprot Presiden Amerika Serikat Donald Trump, usai Brasil dihajar tarif impor AS sebesar 50 persen.

Lula blak-blakan mengatakan Trump hanyalah presiden Amerika Serikat, bukan "kaisar dunia".

"Kita tidak boleh membiarkan Presiden Trump lupa bahwa ia terpilih untuk memerintah AS. Ia terpilih bukan untuk menjadi kaisar dunia," kata Lula dalam wawancara eksklusif dengan CNN, Kamis (17/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengenakan tarif 50 persen untuk produk-produk asal Brasil yang masuk ke AS. Tarif itu ia umumkan dalam surat terbuka yang diunggah di Truth Social.

Lula mengaku amat terkejut dengan pengumuman Trump tersebut. Bukan hanya karena nominalnya, tapi juga karena bagaimana tarif itu diumumkan oleh Trump.

"Sungguh mengejutkan, bukan hanya karena besaran tarif itu, tapi juga karena bagaimana tarif itu diumumkan," ucap Lula.

Lula berujar akan jauh lebih baik jika Trump bicara dan bernegosiasi lebih dulu dengannya sebelum membuat pengumuman sepihak dan terbuka semacam itu.

"Karena kita adalah dua negara yang telah mengadakan pertemuan yang sangat baik dan memiliki hubungan baik selama 200 tahun. Jadi, ia melanggar segala protokol dan liturgi, yang seharusnya ada dalam hubungan antar dua kepala negara," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Lula juga komplain soal syarat Trump untuk bernegosiasi dengan Brasil mengenai besaran tarif. Dalam suratnya kepada Lula, Trump meminta agar Brasil berhenti memperlakukan buruk eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Bolsonaro saat ini didakwa atas dugaan percobaan kudeta setelah kalah dalam pemilihan umum 2022 melawan Lula. Dakwaan ini mencakup tuduhan konspirasi jahat untuk mempertahankan kekuasaan, termasuk rencana untuk membunuh Lula dan seorang hakim Mahkamah Agung.

Bolsonaro juga menghadapi dakwaan lain, salah satunya mengenai penipuan data vaksinasi Covid-19 dan pencucian uang terkait berlian dari Arab Saudi yang tidak dia laporkan.

Terkait disinggungnya Bolsonaro dalam surat, Lula kesal bukan main dan menganggap bahwa Trump telah bertindak sewenang-wenang.

"Presiden Trump menulis surat dan menjadikannya [Bolsonaro] sebagai syarat negosiasi. Itu sangat diskresioner," ucap Lula. Bahkan, ia awalnya sampai tak percaya bahwa surat itu benar-benar ditulis oleh Trump.

"Saya kira itu berita palsu ketika saya lihat surat itu dari media. Namun saya baru sadar surat itu asli setelah melihat tanda tangan Presiden Trump," katanya.

Lula menyampaikan Brasil akan memberikan balasan yang tepat untuk surat Trump di waktu yang tepat. Pada saat yang sama, Brasil juga mencoba berbicara dengan Amerika Serikat.

"Kami akan menggunakan semua kata yang ada dalam kamus untuk mencoba bernegosiasi," ucapnya.

Trump 'perampok'

Dalam pernyataan terpisah, Lula yang kesal juga sempat mengkritik Trump karena melakukan "pemerasan" terhadap Brasil.

Ia lantas bersumpah akan melindungi ekonomi Brasil, sambil tetap berusaha mempertahankan "hubungan komersial dan diplomatik yang baik".

"Brasil hanya memiliki satu pemilik: rakyat Brasil," tegasnya dalam pidato yang disiarkan televisi.

Tidak seperti tarif impor yang dijatuhkan ke negara-negara lain, tarif yang diberikan Trump untuk Brasil bersifat politis karena melibatkan dukungan Trump terhadap Bolsonaro.

Amerika Serikat padahal mengalami surplus dagang dengan Brasil, dengan total US$6,8 miliar tahun lalu.

Itu artinya AS mengekspor lebih banyak barang ke Brasil dibandingkan yang diimpor Brasil ke AS. Ketidakseimbangan ini mestinya sudah memuaskan agenda ekonomi Trump.

Ekspor utama AS ke Brasil pada 2024 sendiri di antaranya yakni pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa, bahan bakar, mesin industri seperti reaktor nuklir, dan peralatan listrik. Tarif balasan 50 persen dari Brasil tentu akan sangat merugikan industri ini.

(blq/dna)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |