Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi oleh Norman Joesoef, Founder Republikorp dalam kunjungannya ke Indo Defence 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada hari kedua Indo Defence 2024, Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI) menggelar talk show bertema “From Global Trends to National Strategy: Integrating Emerging Tech into Indonesia’s Defence Landscape.” Acara ini membahas integrasi teknologi global—termasuk AI, siber, dan bioteknologi—ke dalam strategi pertahanan Indonesia, demi memperkuat kesiapsiagaan dan kedaulatan negara.
Diskusi menyoroti strategi Perisai Trisula Nusantara, yang mengintegrasikan kekuatan darat, laut, udara, dan siber dalam sistem pertahanan nasional. Dr. M Curie Maharani (ISI) menekankan pentingnya transformasi industri pertahanan melalui adopsi teknologi mutakhir, kesiapan industri lokal, dan kemitraan strategis, termasuk peran aktif Kementerian Pertahanan dalam alih teknologi. Prof. Teddy Mantoro (Nusa Putra University)
menggarisbawahi potensi dan tantangan AI dalam bidang pengawasan, deteksi ancaman, hingga pengambilan keputusan, serta pentingnya sinergi antara kebijakan dan riset akademik.
Republikorp, sebagai perusahaan induk industri pertahanan swasta nasional, menekankan pentingnya membangun ekosistem pertahanan yang kolaboratif dan adaptif. Perusahaan ini berkomitmen menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi sebagai mitra teknologi yang setara di kancah global.
Booth Republikorp juga dikunjungi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., yang memberi perhatian khusus pada penguatan industri pertahanan dalam negeri.
Puncak kegiatan hari ini ditandai dengan penandatanganan sejumlah kesepakatan strategis antara Republikorp dan mitra internasional dari Italia dan Republik Ceko, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapabilitas pertahanan jangka panjang Indonesia.
Penandatanganan hari ini mencakup Framework Agreement untuk multi-domain cooperation antara Republikorp dan Leonardo, sebuah industri pertahanan dari Italia untuk kerja sama Missile system, pengembangan ISR&C, Vessel refurbishment m dan pengembangan di bidang avionik. Sementara itu, kerjasama strategis juga dijalin dengan Joint m Venture Agreement (JVA) dengan CzechSlovak Group (Republik Ceko): kerjasama alih teknologi dalam hal perawatan dan pemeliharaan kendaraan Tatra di Indonesia melalui kontrak kerja sama industri dengan TATRA EXPORT s.r.o. Seluruh terobosan ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan yang inovatif dan adaptif dalam memperkuat posisinya di tingkat global.