Rokok RI Laris di Pasar Dunia, Negara Lain Impor untuk Ekspor Lagi

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri hasil tembakau (IHT) Indonesia tak cuma menyumbang pendapatan negara lewat cukai dan lapangan kerja, tapi juga memperkuat posisi RI sebagai eksportir global.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan ada produk rokok Indonesia yang setelah diekspor, justru diekspor ulang lagi oleh negara tujuan ke pasar global, artinya rokok Indonesia mendunia.

"Ekspor kita ada cukup banyak untuk industri hasil tembakau bahkan beberapa bersifat white lable, karena minta disiapkan oleh 1-2 negara, tapi oleh negara yang jadi tujuan ekspor kita dire-ekspor lagi ke negara tujuan selanjutnya," kata Faisol kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (29/9/2025).

Adapun nilai ekspor industri hasil tembakau RI terus meningkat. Pada 2024, nilai ekspor tercatat sebesar US$1,85 miliar, tumbuh signifikan 21,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$1,52 miliar.

Ekosistem rokok di Indonesia sudah terbentuk sejak era kolonial dan melibatkan 5,9 juta orang dalam rantai produksi dan distribusinya. Mulai dari petani tembakau, buruh, pabrik rokok, pedagang ritel kecil hingga eksportir.

"Ekosistem rokok ini sudah terbentuk sejak kolonial petani tembakau, buruh, pabrik rokok, ritel asongan hingga eksportir. Ekosistem ini terlihat sangat kompleks karenanya semakin kuat kewajiban kita menjaga ekosistem ini berjalan dan dilindungi negara, karena bukan hanya pendapatan devisa negara aja tapi nasib jutaan orang yang menggantungkan hidup ke industri hasil tembakau," jelasnya.

Industri hasil tembakau di Indonesia juga dinilai punya struktur industri yang lengkap, yang mendukung kemandirian nasional. Mulai dari industri pengeringan, kertas rokok, bumbu, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), cerutu, hingga jasa percetakan dan laboratorium berstandar internasional. Belum lagi sub-sektor baru seperti produk vape.

Dengan struktur itu, industri hasil tembakau nasional bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik, tapi juga bersaing di pasar internasional. Faisol menegaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, ekspor produk rokok Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif.

"Dengan kemandirian industri hasil tembakau tersebut maka bisa memenuhi pasar dalam negeri dan eksportir global dan 5 tahun terakhir nilai ekspor ada peningkatan," ungkapnya.

Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara eksportir produk tembakau terbesar di dunia. Beberapa faktor yang mendukung posisi ini antara lain lokasi geografis yang strategis, kualitas produk, daya saing, serta iklim investasi yang kondusif.

"Saat ini Indonesia menjadi eksportir ke-4 dunia, beberapa faktornya karena lokasi strategis menjadi hub ekspor, kualitas, daya saing dan iklim investasi," ujar Faisol.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Dirjen Bea Cukai Buka-bukaan Soal Fenomena Rokok Murah

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |