Rupiah Berpotensi Melemah Terbebani Kebijakan Pelonggaran BI

3 hours ago 2

Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (29/12/2025) ke level Rp 16.772 per dolar AS. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (29/12/2025) ke level Rp 16.772 per dolar AS, terkoreksi 27 poin atau sekitar 0,16 persen. Pelemahan di awal pekan mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar yang kembali aktif setelah libur panjang, di tengah masih kuatnya sentimen global terhadap dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahan dalam jangka pendek. Menurutnya, prospek kebijakan pelonggaran dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu faktor yang membebani pergerakan mata uang domestik.

“Rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS, terbebani prospek kebijakan pelonggaran pemerintah dan Bank Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/12/2025).

Lukman menerangkan kondisi pasar menjelang akhir tahun berpotensi membuat pergerakan rupiah menjadi lebih volatil. Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada kisaran Rp 16.700 hingga Rp 16.800 per dolar AS.

Sebelumnya, pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang, Rabu (24/12/2025), rupiah sempat ditutup menguat ke posisi Rp 16.745 per dolar AS. Menurut Analis Bank Woori Saudara Rully Nova, penguatan tersebut dipicu pertumbuhan ekonomi AS yang melampaui proyeksi pelaku pasar.

Selain itu, keterlambatan rilis data ekonomi AS yang seharusnya dirilis pada Oktober 2025 turut mendukung penguatan rupiah. Kondisi tersebut membuat pelaku pasar lebih fokus pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal IV-2025.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |