8000 hoki Data Login situs Slot Maxwin Singapore Terkini Pasti Lancar Win Full Terus
hoki kilat ID web Slots Maxwin Singapore Online Gampang Win Terus
1000hoki.com Agen situs Slots Gacor Philippines Terbaru Gampang Win Non Stop
5000 hoki List ID situs Slot Gacor Myanmar Terbaik Sering Lancar Jackpot Banyak
7000 Hoki Online Data Login situs Slot Gacor Thailand Terbaru Mudah Lancar Scatter Terus
9000hoki Data Agen situs Slot Gacor Thailand Terkini Gampang Lancar Menang Terus
Alternatif ID situs Slot Maxwin basis Terbaru Gampang Lancar Win Setiap Hari
Idagent138 Akun Slot Game
Luckygaming138 Id Slot Online
Adugaming Daftar Slot Anti Rungkat Terbaik
kiss69 Daftar Id Slot Gacor Online
Agent188 login Akun Slot Anti Rungkad Terbaik
Moto128 Daftar Akun Slot Anti Rungkat Terbaik
Betplay138 Daftar Id Slot Game
Letsbet77 login Akun Slot Anti Rungkat
Portbet88 Id Slot Game
Jfgaming Daftar Akun Slot Online
Mg138 Slot
Adagaming168 Akun Slot Maxwin Terpercaya
Kingbet189 Slot Game Terpercaya
Summer138 Daftar Slot Anti Rungkat Online
Evorabid77 Id Slot Anti Rungkat
bancibet login Slot Terpercaya
adagaming168 Daftar Id Slot Game
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto memandang dampak konflik Iran–Israel terhadap nilai tukar rupiah sejauh ini relatif terbatas. Rupiah masih bergerak pada kisaran Rp 16.200–Rp 16.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Kalaupun ada pelemahan, pelemahannya masih relatif tipis. Pergerakan rupiah kita masih di kisaran level Rp 16.300-an (per dolar AS). Kalau saya lihat ada support di level Rp 16.244. Sementara kalau untuk resisten terdekat, saya lihat itu ada di Rp 16.328," kata Myrdal di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Myrdal mengatakan saat ini fokus para pelaku pasar lebih mengarah pada hasil rapat bank sentral yang akan diumumkan pada pekan ini, termasuk The Fed dan Bank Indonesia (BI).
Selain itu, pasar juga menantikan kepastian arah kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengingat tenggat waktu negosiasi tarif semakin dekat.
Secara keseluruhan, Myrdal menilai bahwa dampak terhadap capital flow atau aliran modal di pasar keuangan relatif terbatas selama konflik di Timur Tengah hanya melibatkan dua pihak, yakni Iran dan Israel.
"Saya melihat untuk dampak dari perang Israel–Iran tidak banyak berpengaruh terhadap pasar keuangan kita, termasuk juga di pasar FX (valuta asing) ataupun pergerakan rupiah terhadap dolar," ujar dia.
Di pasar surat utang negara, Myrdal mencatat bahwa imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun saat ini sudah berada di level sekitar 6,75 persen, masih relatif di bawah 7 persen atau tidak terlalu tinggi.
Sedangkan di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga masih berada di atas 7.100. Hal ini mengindikasikan dampak konflik Iran–Israel terhadap pasar saham domestik masih minim.
"Dan tentu para pelaku pasar sekarang sedang berfokus pada momentum pembagian dividen, termasuk juga rapat moneter BI besok," ujar Myrdal.
Hal senada juga disampaikan Ekonom KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, saat dihubungi secara terpisah. Selama beberapa hari terakhir, catat Fikri, dampak konflik Iran–Israel terhadap nilai tukar rupiah relatif terbatas, tercermin dari nilai tukar rupiah yang stabil di kisaran Rp 16.200 hingga Rp 16.300-an per dolar AS.
Namun, konflik ini dinilai memengaruhi persepsi risiko secara keseluruhan yang terlihat dari meningkatnya credit default swap (CDS) Indonesia untuk tenor 1 hingga 10 tahun, mencerminkan naiknya kewaspadaan investor terhadap risiko.
"Jadi mungkin ini yang membuat ada sedikit kehati-hatian dari para investor global. Mereka bisa dikatakan meminta sebagai bumper dari risiko global yang meningkat pada saat ini. Walaupun sebenarnya, kalau secara fundamental tidak ada masalah terhadap rupiah ataupun yang jadi benchmark USD Index-nya," kata Fikri.
Apabila ketegangan Iran–Israel ke depan tidak terlalu tinggi, ia memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada pada level antara Rp 16.250–Rp 16.350 per dolar AS hingga akhir pekan atau dua pekan ke depan.
Sebaliknya, apabila konflik Iran–Israel berkepanjangan hingga melebihi satu minggu atau jika ketegangan berkembang menjadi sangat tinggi, maka situasi ini menimbulkan risiko tidak hanya terhadap rupiah, tetapi juga bagi semua emerging market, termasuk kelas aset lainnya.
sumber : Antara