REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menyampaikan belasungkawa atas insiden kebakaran yang melahap sebuah rumah di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, pada Jumat (25/7/2025) dini hari. Kebakaran tersebut menewaskan satu keluarga yang berjumlah lima orang.
"Saya mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga. Musibah ini tentu menjadi musibah memilukan bagi kita semua," ujar Agustina seusai meninjau TKP rumah yang terbakar pada Jumat siang.
Agustina mengatakan telah menginstruksikan segenap jajarannya untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban. Dia menyebut, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang akan membangun kembali rumah yang terbakar.
"Biasanya kalau untuk RTLH (rumah tidak layak huni) itu Rp20 juta. Tapi dilalah, kita menyiapkan, untuk pembangunan dari nol, yang masyarakat memang sangat membutuhkan, Rp40 juta," ucap Agustina.
Menurut Agustina, dana tersebut cukup untuk membangun kembali rumah yang terbakar. "Kalau tidak cukup, saya akan berusaha mencarikan bantuan-bantuan dari pihak swasta," ujarnya.
Selain itu, Agustina menilai, hal terpenting lainnya adalah membantu pemulihan psikis dari anak korban yang selamat. "Mungkin dari Dinas Pendidikan harus turun untuk melihat bagaimana pendidikan anak-anaknya," katanya.
Agustina mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari kepolisian, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik. "Malangnya, kebakaran itu terjadi di malam hari, di mana seluruh penghuni rumah tertidur nyenyak," ucapnya.
Dia menyebut, di dalam rumah yang terbakar juga terdapat sepeda motor. Hal itu ditengarai turut memicu api semakin membesar dan melahap seluruh struktur bangunan.
Berdasarkan keterangan yang dirilis Polrestabes Semarang, kebakaran Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, pertama kali diketahui dua warga yang berada di sekitar lokasi. Mereka melihat kepulan asap pekat dan kobaran api yang mulai membesar dari bagian rumah. Selain berteriak meminta pertolongan warga sekitar, mereka segera menghubungi pemadam kebakaran.
Sekitar pukul 02:30 WIB, delapan armada pemadam kebakaran tiba di lokasi. Namun saat itu api sudah melahap hampir seluruh bagian rumah. Setelah upaya pemadaman dilakukan, sekitar pukul 03:15 WIB, petugas berhasil mengendalikan kobaran api.
Namun nahas, setelah api dipadamkan dan petugas melakukan pemeriksaan ke dalam rumah, sebanyak lima penghuni rumah ditemukan tewas. Mereka diduga terjebak karena hanya ada satu akses untuk keluar-masuk rumah, yakni melalui pintu depan.
Tim Inafis Polrestabes Semarang kemudian mengevakuasi para korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Kariadi. Identitas kelima korban yakni: yakni Aminah (65 tahun), Saidah (55 tahun), Amalia (33 tahun), Muhamad Aditya (14 tahun) dan Kimora Azzalea Racmadi (4 tahun). Amalia dilaporkan juga tengah mengandung dengan usia kehamilan 5-6 bulan. (Kamran Dikarma)