Sambut Momentum Libur Sekolah, Sleman Andalkan Pariwisata untuk Dongkrak Ekonomi Daerah

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pariwisata siap menyambut momentum libur sekolah yang akan berlangsung pada 23 Juni hingga 11 Juli 2025 mendatang. Kepala Dispar Sleman, Ishadi Zayid, memperkirakan jumlah kunjungan wisata selama periode tersebut diprediksi mencapai 300 ribu hingga 450 ribu orang.

Untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisata itu, Dispar Sleman tengah menyiapkan berbagai langkah strategis yang menfokuskan strategi penguatan pada kualitas layanan wisata, peningkatan keselamatan pengunjung, hingga sinergi dengan pelaku UMKM lokal.

Pihaknya juga telah menerbitkan surat edaran tentang penyelenggaraan kegiatan wisata selama liburan sekolah. Surat tersebut memuat sejumlah panduan penting bagi pelaku usaha wisata dan pengelola destinasi terkait penerapan SOP, pelaksanaan uji kelayakan wahana secara berkala, serta anjuran bagi pengelola untuk bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal.

"Jadi utamanya menjamin keselamatan dan keamanan karyawan dan wisatawan di destinasi," kata Ishadi, Sabtu (7/6/2025).

"Kami juga akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap usaha jasa pariwisata," ucapnya menambahkan.

Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkab Sleman untuk tidak hanya meningkatkan angka kunjungan wisata, tetapi juga memastikan bahwa pariwisata menjadi sektor yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Lebih lanjut, Ishadi menyampaikan dari estimasi jumlah wisatawan tersebut, potensi perputaran uang yang terjadi diperkirakan berada di kisaran Rp 337,5 miliar hingga Rp 1,26 triliun. 

"Pendapatan asli daerah (PAD) yang akan masuk sekitar Rp 337 miliar - Rp 1,2 triliun," katanya.

Capaian PAD tersebut, lanjut Ishadi, berdasarkan asumsi lama tinggal wisatawan selama 1,5 hingga 2,25 hari, dengan tingkat okupansi hotel antara 30 persen hingga 60 persen.  Menurutnya, rata-rata pengeluaran wisatawan Sleman untuk akomodasi, makan, dan kebutuhan lainnya berkisar antara Rp 750 ribu hingga Rp 1,25 juta per kunjungan.

Oleh karenanya, ia mengajak momen libur panjang sekolah tersebut dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, utamanya pelaku pariwisata. Ishadi menyebut pengelola destinasi wisata perlu bekerja sama dengan plaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat terkait penyediaan kebutuhan wisatawan guna meningkatkan perekonomian lokal.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Tina Hastani mengatakan, pihaknya melalui pemberdayaan UMKM siap mendukung liburan anak sekolah di wilayah Bumi Sembada. Sejauh ini, sudah ada forum komunikasi (Forkom) UMKM sampai dengan tingkat desa. 

"UMKM di tingkat desa ini kami minta untuk berkolaborasi dengan desa wisata dan juga tempat wisata setempat. Termasuk, UMKM kami sudah berkolaborasi dengan Ibarbo Park memajang produknya di sana," ungkapnya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |