Warga Palestina membawa tas berisi makanan dan paket bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza selatan, Selasa, 10 Juni 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasukan Israel melakukan serangan di wilayah tengah Jalur Gaza pada Rabu (11/6), menurut sejumlah sumber kepada Anadolu. Sedikitnya 25 orang wafat di dekat titik distribusi bantuan yang didirikan Israel.
Beberapa saksi mata di lokasi membenarkan bahwa pasukan Israel melepaskan tembakan secara intens ke arah kerumunan warga yang sedang antre untuk mendapatkan bantuan di sekitar Koridor Netzarim di selatan Kota Gaza.
Sehari sebelumnya, kantor media otoritas Gaza melaporkan bahwa lebih dari 160 warga Palestina telah tewas saat berusaha mendapatkan bantuan dari titik-titik distribusi yang didukung Israel sejak mekanisme tersebut diluncurkan pada 27 Mei.
Mekanisme bantuan itu menuai penolakan dan kecaman luas dari komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sementara itu, empat warga Palestina lainnya dilaporkan wafat dalam serangan pesawat nirawak (drone) Israel yang menyasar sebuah tenda pengungsi di kawasan Al-Mawasi, Khan Younis, Gaza selatan.
Sejak Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, meski menghadapi desakan global untuk gencatan senjata. Hingga kini, hampir 55.000 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresi militernya di wilayah kantong Palestina itu.
sumber : ANTARA