Starbucks Tutup Ratusan Gerai dan PHK 900 Karyawan Tambahan, Efek Boikot?

4 hours ago 1
  1. Ekonomi
  2. Bisnis
  3. Jumat , 26 Sep 2025, 10:13 WIB

Starbucks lakukan langkah drastis usai kinerja keuangan gagal menunjukkan perbaikan.

Starbucks menutup sejumlah besar kafe dan mengumumkan gelombang kedua Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (ilustrasi)

AP/Gene J Puskar Starbucks menutup sejumlah besar kafe dan mengumumkan gelombang kedua Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Starbucks mengambil “tindakan signifikan” untuk memulihkan bisnisnya yang sedang terpuruk. Perusahaan menutup sejumlah besar kafe dan mengumumkan gelombang kedua Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di kantor pusat sebagai bagian dari upaya CEO Brian Niccol menghidupkan kembali jaringan gerai yang bermasalah.

Niccol pada Kamis mengumumkan Starbucks akan menutup ratusan gerai bulan ini, atau sekitar 1 persen dari total gerai. Perusahaan yang memiliki 18.734 gerai di Amerika Utara pada akhir Juni itu memperkirakan akan menutup 434 gereainya pada September dengan menyisakan 18.300 gerai.

Starbucks memperkirakan upaya restrukturisasi akan menelan biaya 1 miliar dolar AS. Saham Starbucks (SBUX) stagnan dalam perdagangan pra-pasar.

Dikutip dari CNN News, dalam surat kepada karyawan, Niccol menyampaikan peninjauan menyeluruh terhadap gerai Starbucks. "Gerai yang akan ditutup adalah gerai yang tidak mampu menciptakan lingkungan fisik yang diharapkan oleh pelanggan dan mitra, atau yang kami rasa tidak memiliki potensi untuk mencapai kinerja keuangan,” katanya.

Starbucks memang kerap menutup gerai karena kinerja buruk. Namun, Niccol menekankan upaya kali ini lebih substansial. “Ini adalah tindakan yang lebih signifikan yang kami pahami akan berdampak pada mitra dan pelanggan. Kedai kopi kami adalah pusat komunitas, dan menutup gerai mana pun sulit,” ujarnya.

Meskipun menutup ratusan gerai sebelum akhir tahun fiskal perusahaan minggu depan, Starbucks menyatakan akan kembali ke mode pertumbuhan. Lebih dari 1.000 gerai akan direnovasi dengan tampilan baru, termasuk kursi lebih nyaman, tambahan stopkontak, dan warna lebih hangat.

Selain penutupan gerai, Starbucks mengumumkan 900 PHK tambahan, di luar sekitar 1.000 PHK pada Februari lalu. Karyawan yang terdampak akan diberitahu pada Jumat dan menerima “paket pesangon dan dukungan yang besar”. Posisi kosong juga akan ditutup.

“Saya tahu keputusan ini berdampak pada mitra kami dan keluarga mereka, dan kami tidak membuatnya dengan mudah,” tulis Niccol. “Saya yakin langkah-langkah ini diperlukan untuk membangun Starbucks yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih tangguh yang memperdalam dampaknya terhadap dunia dan menciptakan lebih banyak peluang bagi mitra, pemasok, dan komunitas yang kami layani.”

Niccol bergabung dengan Starbucks setahun lalu dengan harapan menghidupkan kembali jaringan kopi ternama itu. Namun, kinerja keuangan belum membaik. Saham turun sekitar 12 persen dan penjualan tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

Ia memangkas menu sekitar 30 persen sekaligus memperkenalkan item baru agar tetap relevan, seperti topping protein dan air kelapa. Produk makanan juga dirombak dengan peluncuran croissant dan kue kering baru.

Selain renovasi, sejumlah perubahan kecil dilakukan menu dan kembali menggunakan nama “Starbucks Coffee Company” untuk memperkuat identitas kopinya. Namun, perubahan itu memunculkan kontroversi di kalangan barista, termasuk soal seragam baru yang memicu gugatan hukum. Beberapa minuman baru juga dinilai terlalu rumit dibuat saat jam sibuk, sehingga menambah beban kerja barista.

Berita Terkait

Berita Terkait

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |