Surat Maryam Ayat 30-35: Isi, Bacaan, dan Cara Mengamalkannya

4 hours ago 1

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Surat Maryam ayat 30-35 merupakan salah satu surat Al Quran yang terdapat dalam juz 16. Surat Maryam ini adalah surat ke-19 dan terdiri dari 98 ayat.

Surat Maryam termasuk yang diturunkan di kota Makkah, sehingga dikenal sebagai golongan surah Makkiyah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasan mengenai Surat Maryam pada ayat 30-35, yang dilengkapi dengan bunyi surat dan cara mengamalkannya.

Isi Surat Maryam ayat 30-35

Merujuk Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surat Maryam ayat 30-35 menceritakan tentang Nabi Isa as yang sedang digendong ibunya dan mendengar pembicaraan kaumnya. Isa as lalu menyampaikan hal berikut:

"Sesungguhya Aku adalah hamba Allah Yang Maha Kasih. Dia akan memberiku sebuah Kitab Injil sesuai ketetapan-Nya, dan Dia juga akan menjadikan aku seorang nabi untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada Bani Israil.

Dan ketahuilah bahwa Dia juga menjadikan aku seorang yang diberkahi dengan berbagai rahmat di mana dan kapan saja aku berada, dan Dia juga memerintahkan kepadaku untuk menunaikan sholat dan membayar zakat dari rezeki yang kudapatkan, selama aku hidup.

Allah Swt juga memerintahkan aku untuk santun, taat, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia juga tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka, karena hal itu merupakan sifat dan sikap yang tercela."

Hal tersebut merupakan bukti mukjizat Nabi Isa as dari Allah Swt Meski masih berada di gendongan Siti Maryam, Nabi Isa sudah dapat berbicara dan menunjukkan kekuasaan Allah Swt.

Bacaan Surat Maryam 30-35 dan artinya

Berikut bunyi bacaan surat Maryam ayat 30-35 yang dilengkapi dengan tulisan Arab, latin, dan artinya dari laman Quran Kemenag.

قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰىنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ (30)

Qāla innī 'abdullāh(i), ātāniyal-kitāba wa ja'alanī nabiyyā(n).

Artinya: Dia (Isa) berkata, "Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi.

وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا (31) ۖ

Wa ja'alanī mubārakan aina mā kunt(u), wa auṣānī biṣ-ṣalāti waz-zakāti mā dumtu ḥayyā(n).

Artinya: Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) sholat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku,

وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا (32)

Wa barram biwālidatī wa lam yaj'alnī jabbāran syaqiyyā(n).

Artinya: dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka.

وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا (33)

Was-salāmu 'alayya yauma wulittu wa yauma amūtu wa yauma ub'aṡu ḥayyā(n).

Artinya: Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali)."

ذٰلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚقَوْلَ الْحَقِّ الَّذِيْ فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ(34)

Żālika 'īsabnu maryam(a), qaulal-ḥaqqil-lażī fīhi yamtarūn(a).

Artinya: Itulah (hakikat) Isa putra Maryam, perkataan benar yang mereka ragukan.

مَا كَانَ لِلّٰهِ اَنْ يَّتَّخِذَ مِنْ وَّلَدٍ سُبْحٰنَهٗ ۗاِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ (35) ۗ

Mā kāna lillāhi ay yattakhiża miw waladin subḥānah(ū), iżā qaḍā amran fa innamā yaqūlu lahū kun fa yakūn(u).

Artinya: Tidak patut bagi Allah mempunyai anak. Maha Suci Dia. Apabila hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka, jadilah sesuatu itu.

Waktu membaca Surat Maryam 30-35

Dirangkum dari berbagai sumber, surat Maryam ayat 30-35 tidak memiliki waktu khusus dalam sunnah untuk dibaca. Artinya, surat tersebut dapat dibaca kapan saja, baik itu setiap selesai sholat atau di sela-sela waktu luang.

Selain itu, surat Maryam ini sering kali dijadikan bacaan rutin ibu hamil. Khususnya bagi ibu hamil, surat Maryam dapat dibaca secara rutin setiap selesai sholat, sambil memahami artinya, sekaligus merenungkan hikmah dari surat isi suratnya agar diberi ketenangan dan keberkahan selama kehamilan.

Cara mengamalkan Surat Maryam

Surat Maryam ayat 30-35 dapat diamalkan kapan saja dalam kehidupan sehari-hari. Surat ini bisa dibaca ketika menghadapi kesulitan, dijadikan bacaan tambahan dalam doa dan zikir atau wirid harian.

Akan tetapi bagi ibu hamil, surat Maryam ini apabila dibaca secara istikamah akan mendatangkan kemaslahatan yang besar baginya.

Kemaslahatan tersebut misalnya, anak yang dilahirkan memiliki akhlak yang salehah seperti Siti Maryam. Saking salehnya, kisah Siti Maryam sangat jelas diabadikan dalam Al Quran Surat Maryam.

Selain mengharapkan akhlak mulia, banyak membaca surat Maryam juga diharapkan dapat memudahkan masa-masa sulit kehamilan dan persalinan bagi ibu hamil.

Sebab dalam surat Maryam telah dijelaskan bahwa Allah Swt memberikan banyak kemudahan bagi Maryam, mulai dari dirinya hamil, hingga melahirkan Isa.

Cara mengamalkan surat Maryam selama hamil, sebenarnya masih sama dengan membaca surat-surat Al Quran pada umumnya. Berikut beberapa cara mengamalkannya.

1. Baca surat Maryam rutin

Ibu hamil dapat membaca surat Maryam secara rutin setiap selesai sholat. Baik itu setelah sholat fardu atau sunnah dan pastikan niatnya kepada Allah Swt sebagai Maha Penolong.

2. Memahami arti surat Maryam

Selain banyak membaca surat Maryam, ibu hamil juga perlu memahami arti dan makna yang terkandung di dalam keistimewaan surat tersebut.

3. Merenungkan hikmah dan berdoa

Setelah rutin membaca surat Maryam, kemudian memahami arti dan maknanya, ibu hamil diharapkan bisa merenungkan dan mengambil hikmah dibalik keimanan serta ketabahan Siti Maryam.

Demikian penjelasan mengenai surat Maryam ayat 30-35, lengkap dengan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari atau diamalkan oleh ibu hamil rutin sampai menuju persalinan.

(avd/juh)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |